Suatu hari Wati berjalan-jalan di sekitar stasiun bersama Budi, pacar barunya, yang baru dikenalnya kurang dari sebulan. Tiba di jalan yang agak sepi tiba-tiba langkah mereka mereka terhenti oleh sebuah suara keras bernada ancaman. "Serahin dompet ama hapelu, cepat!" ancam si empunya suara, seorang pemuda tanggung, bertampang dekil, sambil menodongkan sebilah pisau dapur ke arah Wati dan Budi. Wati pun gemetar ketakutan lalu mendekap erat tangan Budi yang kekar. Lain halnya dengan si Budi. Dengan keras dihardiknya si preman tanggung. "Setan lu, berani nodong gua! Lu nggak tau gua bekas apa?" hardik Budi.
Mendengar hardikan Budi, rupanya ciut juga nyali si preman tanggung itu. Apalagi mendengar kata 'bekas' yang diucapkan Budi. Jangan-jangan bekas preman di wilayah ini dulu, batin si preman. Ia pun segera menurunkan pisau dapurnya, dan dengan terbata-bata dia berkata, "Eh, maaf Bang, maaf. Kirain siapa tadi. Maaf Bang." Si preman tanggung segera ngeloyor pergi meninggalkan Wati dan Budi seraya berfikir dalam hati siapa orang yang ditodongnya tadi.
Sepeninggal preman tanggung yang menodong mereka, ada rasa bangga dan tanya dalam hati Wati. Bangga karena mempunyai kekasih yang sanggup melindunginya, yang sanggup mengusir penjahat bersenjata hanya dengan tangan kosong. Juga meninggalkan sedikit pertanyaan di kepala Wati, betapa preman tanggung tadi lari begitu menyebut kata bekas. 'Bekas apa ya?' batin Wati. 'Bekas tentara, bekas polisi, bekas densus 88, atau mungkin bekas debt collector. Atau mungkin juga bekas preman terkenal di daerah ini,' batin Wati lagi.
Penasaran, Wati pun mencolek mesra pinggang Budi. "Bang, emang bekas apaan sih Bang?" tanya Wati manja. Budi pun menatap Wati dengan senyum dikulum, lalu menjawab, "Bekas..... banci...!" Suara kemayu keluar dari mulut Budi.
Jia...! Kirain bekas apa, nggak taunya bekas.... ya' yu' ya' yu' yuu'....!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI