Mohon tunggu...
Ivanka Dea B
Ivanka Dea B Mohon Tunggu... mahasiswa

saya menyukai kegiatan menonton film dan mendegarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mataf Unisa 2025

16 September 2025   23:25 Diperbarui: 16 September 2025   23:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Selasa, 16 september 2025) Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sedang menjalani kegiatan Mataf hari pertama tahun 2025. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah. Kegiatan ini bersifat wajib dan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Pemberian materi dimulai setelah rangkaian acara pembukaan selesai. 

Materi pertama disampaikan oleh guru besar Prof. Dr. Mufdillah S.PD.S.SIT.M.SC dengan judul "Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah." Beliau menyampaikan cita cita muhahammadiyah yakni mewujudkan negara Indonesia sebagai "Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negaeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. Darul Ahdi Wa Syahadah Adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil dari kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam dan memberi kontribusi terbaik. Adapun prinsip prinsip yang dipegang diantaranya yakni menghormati kesepakatan nasional, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kesaksian iman dan amal shalih, dan membangun peradaban utama. Harapan dan implemantasinya a yaitu, umat islam mampu memberi tauladan yang terbaik dalam berbangsa dan bernegara, Indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil, dan makmur, dan yang terakhir terwujud nasyarakat utamayang menebar Rahmat dan manfaat bagi sesama.

Materi ke-dua disampaikan oleh Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K dengan judul "Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth. Post-truth Adalah kebenaran yang tertutupi oleh opini opini publik, yang kebenarannya belum dapat dipastikan. Beliau memaparkan menurut penelitian sebesar 39% mahasiswa terpapar Tindakan-tindakan anarkis/radikalisme. Beliau juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan penjaga nilai bangsa, iron stock (Cadangan kekuatan bangsa), kekuatan moral (penjaga nilai nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa), control sosial (pengawasan jalannya pemerintahan dan Pembangunan demokratisasi). Adapun 3 strategi yang bisa dilakukan mahasiswa yakni literasi digital, Pendidikan kewarganegaraan, kegiatan sosial budaya. Kesimpulannya Adalah mahasiswa Adalah kunci ketahanan bangsa. 

 Materi ke -tiga disampaikan oleh Amika Wardana, S.Sos., MA.Ph,D dengan judul "Sistem Pendidikan Tinggi." Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato di Nalanda, Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris. Oxford) pusat teologi, hukum, dan filsafat. Fungsi awalnya sebagai menjaga kebenaran, mendidik professional (hukum, medis, dan birokrasi). Sedari awal beliau menekankan pentingnya untuk memiliki target atau tujuan yang harus dicapai. Karena masa depan akan seperti apa ditentukan bagaimana kita menjalani keseharian 4-5 tahun dari sekarang. Beliau juga memaparkan menjadi mahasiswa harus menguasai ilmu dan keterampilan, mengembangkan diri, berfikir kritis dan kreatif, mempersiapkan karier dan masa depan, dan yang terakhir memberi kontribusi pada Masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun