Adakah Telinga Yang Mendengar?
Oleh: Yunus Septifan Harefa
Jeritan.
Tangisan.
Rintihan.
Adakah telinga yang mendengar?
Derita penindasan.
Jeritan ketidakadilan.
Suara kemelaratan.
Adakah telinga yang mendengar?
Teriak kaum papa
Pekik orang miskin
Laung yang tertindas
Adakah telinga yang mendengar?
Adakah hati tergerak?
Adakah tangan terulur?
Adakah doa terucap?
Atau semua sedang tidur.
Tidur sampai Terlelap.
Terlelap Memimpikan  indahnya surga.
Sampai lupa untuk bangun.
Hei gereja...
Dengarkan:
Bangunlah dari tidurmu.
Hentikan buaian mimpi-mimpimu itu.
Engkau ada di dunia
Bukan di alam mimpi
Engkau dikirim ke dalam dunia,
Maka, terangilah dunia.
Hei gereja...
Dengarkan.
Kau Pongah,
Mulutmu lantang berkata kau anak Tuhan,
tapi memberipun engkau enggan.
Kau Sombong,
Kau berteriak pada semua orang, kau pemilik surga.
Tapi, kau tak pernah peduli sesama.
Kau Angkuh,
Kau sebut dirimu paling rohani.
Tapi untuk apa, kalau hidup hanya untuk diri sendiri.
Adakah telinga yang mendengar?
Mendengar,
jeritan, tangisan, rintihan
Anak Manusia ?
Dengarkanlah...
Ia ingin, engkau
peduli pada apa yang Ia peduli
cinta pada apa yang Ia cintai.
Berjuang pada apa yang Ia perjuangkan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.
Jakarta, Â 23 Desember 2017