Pendampingan korban pelanggaran HAM
Monitoring dan dokumentasi kasus pelanggaran HAM
Kampanye HAM di media sosial untuk difokuskan pada isu tertentu
2. Berperan strategis organisasi kemahasiswaan
Menurut penelitian Nasihin dan Suratman (2021), organisasi-organisasi kemahasiswaan seperti BEM dan LPM memiliki peran yang sangat penting sebagai benteng pertahanan HAM di kampus. Melalui berbagai aksi dan advokasi, organisasi mahasiswa bisa menjadi motor penggerak bagi penegakan HAM baik di lingkup kampus maupun masyarakat luas.
3. Memanfaatkan ruang demokrasi di kampusÂ
Kampus seharusnya menjadi ruang terbuka bagi mahasiswa untuk belajar dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi serta HAM. Kebebasan berpendapat, berserikat dan berekspresi perlu dimaksimalkan untuk melakukan kritik sosial dan advokasi isu-isu HAM tanpa intimidasi atau pembungkaman (Pramudya, 2022).
4. Melakukan aksi nyata di luar kampus
Selain di lingkup kampus, advokasi HAM oleh mahasiswa perlu ditujukan untuk masyarakat luas. Bisa berupa bantuan hukum, pendampingan petani/buruh, pembelaan kaum marginal, pelatihan jurnalisme warga, pendidikan politik, dll. Aksi-aksi nyata ini penting untuk mewujudkan perubahan sosial (Kumalasari, 2020)
5. Literasi dan penelitian HAM
Mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman dan diskursus akademik terkait isu-isu HAM melalui penelitian dan publikasi jurnal. Data dan analisis kritis dalam penelitian tersebut dapat digunakan untuk advokasi kebijakan publik yang lebih menghormati HAM.