Sohib selamanya
Ke depan, hubungan Indonesia-Arab Saudi mestinya tidak saja terfokus pada ranah haji-umrah. Melainkan kudu kian meluas di banyak hal. Masih banyak ruang/celah bagi Indonesia maupun Arab Saudi meningkatkan kerja sama di pelbagai bidang, terutama ekonomi. Hal ini bisa dilihat dengan masih sangat rendah angka perdagangan kedua negara sebesar USD3,3 miliar atau Rp55,57 triliun pada tahun 2024.
Ada dua item yang bisa dikelola, yakni bidang petrokimia dan pengembangan sektor mineral. Indonesia disebut membutuhkan hilirisasi dari sektor petrokimia untuk mendukung industri turunan. Sementara Arab Saudi bisa bekerja sama pada pengembangan hilirisasi mineral. Selama ini, produk Indonesia yang diekspor ke Arab Saudi meliputi: kendaraan, lemak hewani, kayu, makanan olahan, daging, dan kertas. Namun, nilai ekspor kita masih amat rendah.
Adagium sahabat terbaik adalah yang juga saling mengkoreksi bila ada hal yang terasa ganjil dan berat sebelah. Problematika atas para pekerja migran serta penambahan kuota jamaah haji tentunya menjadi tantangan bagi kedua negara agar terwujud semacam win-win solution. Pungkas kata, kita berharap peningkatan dan perluasan kerjasama tetap kudu dibarengi sikap saling menghargai dan menguntungkan sebagaimana rajutan persahabatan yang selama ini telah dibangun sedari lampau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI