Mohon tunggu...
it fahmi
it fahmi Mohon Tunggu... Buruh - akun tugas menugas

tidak ada kehidupan selain karena tugas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bocil Merokok?

9 Desember 2019   12:26 Diperbarui: 9 Desember 2019   12:57 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BOCIL MEROKOK?

Oleh Ahmad Fahmi Idris El-Hakim

Merokok membahayakan hampir semua organ tubuh, menimbulkan banyak penyakit dan mempengaruhi kesehatan perokok secara umum. Bila anda berhenti merokok, manfaatnya dapat anda rasakan secara langsung maupun jangka panjang, bagi anda maupun orang-orang yang anda cintai.

Di Indonesia, merokok sudah menjadi gaya hidup dimana seolah olah merokok adalah salah satu syarat bagi mereka yang sudah mencapai fase dewasa, secara psikologis dewasa berarti individu yang mencapai umur 18 tahun ke atas, seringkali kita temui pada bungkus rokok sangat jelas tertera angka 18+ yang berarti rokok hanya diperuntukkan untuk mereka yang sudah berumur 18 ke atas, namun tetapi di Indonesia tidak hanya mereka yang berumur 18 yang merokok, juga banyak ditemui semua kalangan kini juga kerap merokok.

Seperti kasus bocah pecandu perokok di sukabumi, Jawa Barat. Dilansir dari detik.com berita hari Kamis, tanggal 16 agustus 2018, "cerita miris balita usia 2 tahun di sukabumi jadi pecandu rokok", Balita yang bernama RF (nama disamarkan) yang saat itu berusia 2 tahun menjadi pecandu rokok setelah meniru lingkungan yang mayoritas penghisap rokok. 

Berawal dari satu bulan sebelum RF menjadi pecandu rokok yang tepatnya bulan September 2018 lalu, RF memulai kebiasaan dengan rasa penasaran ketika melihat kebiasaan merokok di lingkungannya, kemudian mencoba rokok yang masih menyala ketika beberapa tetangganya membuang putung rokok, ketika sang ayah Misbahuddin (42) hendak pergi ke warung, RF senantiasa merengek untuk dibelikan rokok, ketika keinginannya tidak terpenuhi RF selalu merengek menangis, juga ketika ada orang dewasa sedang merokok, RF selalu meminta sebatang rokok pada orang tersebut.

Secara psikologis awal mula perlakuan RF adalah perlakuan meniru karena rasa penasaran mengapa lingkungannya kerap menghisap rokok, Meniru atau secara teori disebut Social learning theory.

Apa itu Social learning theory?

Social learning theory yang merupakan salah satu dari cabang cabang psikologi menurut Bandura adalah manusia yang belajar akan sesuatu dengan cara meniru perilaku dari orang lain yang artinya jika seseorang akan belajar dengan cara mengamati orang lain.

Secara perilaku RF telah meniru perilaku dari orang orang sekitarnya yaitu perilaku merokok.

Bagaimana penanganannya?

Menurut teori gangguan kecanduan salah satu gangguan dari kacamata behaviorisitk yang mana gangguan yang dialami RF adalah gangguan secara perilaku, maka yang perlu dirubah adalah kebiasaan atau perilaku sehari hari dari RF. Dalam ilmu psikologi kita mengenal yang dinamakan bevairoistik therapy, banyak sekali macam macam dari pendekatan ini, berbagai pendekatan yang sekiranya dapat mengubah perilaku merokok RF, seperti pemberian reincforcement. Reinforcement secara teori berarti penguatan yang mana terdapat dua jenis penguatan yang akan dilakukan yaitu reward atau hadiah dan punishment atau hukuman, RF bisa diberi perlakuan dengan pemberian reinforcement, dimana akan diberi reward jika mau menggantikan rokok dengan permen atau sebagainya, dan akan diberikan punishment atau hukuman ketika RF hendak merokok.

Pendekatan lainnya bisa menggunakan model asesmen fungional yang mana RF harus dibawa ke seorang psikolog, sehingga psikologi dapat memberikan blueprint berisi hal hal apa saja yang dapat dilakukan seorang psikolog untuk merubah perilaku merokok RF.

Daftar Pustaka

Kussoy J. (2019), Bahaya merokok bagi kesehatan, Sulawesi Utara, Universitas Klabat, Airmadidi

Maress B. (2018), Teori Meniru dalam Psikologi Albert Bandura, dosenpsikologi.com

2015-2016, Perkembangan dewasa, Bogor, Prodi PAI, universitas ibn kholdun.

Snyata S. (2012), Teori dan aplikasi pendekatan behavioristic dalam konseling, Jurnal Paradigma, No. 14 Th. VII, Juli 2012 ISSN 1907-297X.

detik.com

Basri Hasan Said A. (2014), Kecenderungan internet addiction disorder mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi ditinjau dari religiusitas, Yogayakarta, UIN Sunan Kalijaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun