Pergi ke mana pun seorang Batak, bila bertemu orang Batak lain, dengan catatan keduanya masih menilai kekerabatan adalah hal penting, akan memulai pembicaraan dengan bertanya marga.
Bagini soalnya.  Kalau  dua orang itu berlainan jenis kelamin, keduanya single, yang satu manis yang satu ganteng, tetapi ternyata mereka satu marga, mereka langsung mengerti status masing-masing. Alias tidak boleh lebih dari posisi abang-adik. Â
Unik dan hebat, ya ? Begitulah jeniusnya nenek moyang kita dalam memikirkan sistem sosial keseharian mereka. Sekarang kita tinggal melestarikannya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!