Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendekatan Budaya Bikin Komunikasi Lancar

30 Desember 2022   06:52 Diperbarui: 30 Desember 2022   06:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya sendiri punya pengalaman pribadi. Satu kali saya mampir ke kedai mi bersama beberapa kawan. Saat itu masuk laki-laki tinggi besar ke kedai, yang rupanya kenal dengan pemilik kedai. 

Mereka saling sapa, lalu pemilik kedai memperkenalkan pegawainya yang baru, seorang gadis, kepada kawannya itu. Saya pikir, ada apa?

Laki-laki tinggi besar menyalami si gadis lalu mereka menyebut marga masing-masing.

Saya kemudian bertanya kepada pemilik kedai, kenapa mereka berdua perlu dikenalkan.

"Dalam partuturan, pegawai saya adalah hula-hula kawan saya, atau pihak yang  dihormati," jawab pemilik kedai.

Mendengar itu saya manggut-manggut, mengerti. 

Marga adalah identitas bagi masyarakat Batak Toba. Partuturan marga (bertanya marga) sangat penting sebagai sistem kekerabatan dalam lingkungan masyarakat ini.

Partuturan berfungsi sebagai jembatan dalam pelaksanaan tata adat dari filosofi Dalihan Na Tolu (DNT). Dalam partuturan, untuk mencari tahu siapa kita pada posisi DNT. 

DNT atau arti harfiahnya tungku yang tiga, adalah kesatuan hubungan kekeluargaan. [Dalam memasak, kaki tungku harus seimbang tingginya agar kuali di atasnya tidak miring]. 

Ketiga unsur dalam DNT adalah dongan tubu (teman semarga), hula-hula (keluarga dari pohak istri) dan boru (keluarga dari pihak menantu laki-laki). DNT berfungsi menentukan kedudukan, hak dan kewajiban seseorang untuk mengatur dan mengendalikan tingkah laku seseorang tersebut dalam kehidupan adat bermasyarakat.

Melalui sistem tutur poda (sebutan/panggilan), seseorang mengetahui kekerabatan dan silsilah yang lain tanpa perlu sengaja menelusuri hubungan keturunan dan kekerabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun