Mohon tunggu...
Ita Naini
Ita Naini Mohon Tunggu... Guru - MAN 2 Kota Probolinggo

I'm a bachelor of education and a teacher

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Guru Akidah Akhlak dan Etika Kepribadian Siswa

26 Januari 2024   16:06 Diperbarui: 26 Januari 2024   16:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai guru akidah akhlak dan pembina asrama siswa, saya menyadari betapa pentingnya peran ini dalam membentuk etika dan kepribadian siswa. Etika dan kepribadian tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga melibatkan pembentukan karakter moral dan perilaku sehari-hari. Dalam peran ganda saya, saya memiliki kesempatan unik untuk mendukung siswa dalam pengembangan aspek spiritual, moral, dan sosial mereka. Saya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendalam dan mendukung di kelas, sambil juga menyediakan dukungan dalam pengembangan keterampilan sosial dan etika di asrama.

Sebagai guru akidah akhlak, tanggung jawab saya melibatkan memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip etika dan ajaran agama. Saya tidak hanya mengajar teori, tetapi juga mendorong siswa untuk merenung dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Proses ini melibatkan diskusi terbuka, refleksi pribadi, dan pengalaman praktis yang mendukung pengembangan karakter yang kokoh. Dalam setiap pelajaran, saya berusaha memberikan contoh nyata tentang bagaimana prinsip-prinsip etika dapat membentuk perilaku positif dan keputusan yang bijaksana.

Namun, peran saya tidak hanya berhenti di dalam kelas. Sebagai pembina asrama siswa, saya memiliki kesempatan untuk memperpanjang pengaruh positif ini ke dalam kehidupan sehari-hari siswa di luar konteks akademis. Dengan menciptakan lingkungan asrama yang aman, mendukung, dan memotivasi, saya berupaya membentuk kebiasaan baik dan sikap bertanggung jawab. Saya bekerja sama dengan rekan guru dan staf asrama untuk menyusun kebijakan dan program yang mendukung pengembangan holistik siswa, memastikan bahwa nilai-nilai etika dan moral terintegrasi dalam semua aspek kehidupan mereka.

Dalam kapasitas saya sebagai pembina asrama siswa, fokus saya juga melibatkan pembinaan hubungan interpersonal, manajemen konflik, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan. Saya berusaha menciptakan suasana di asrama yang mendorong kolaborasi, toleransi, dan rasa saling menghargai di antara siswa. Melalui kegiatan-kegiatan asrama, seperti pertemuan kelompok, kegiatan sosial, dan proyek bersama, siswa dapat belajar bekerja sama, berbagi nilai-nilai positif, dan membangun komunitas yang inklusif.

Selain itu, peran saya juga mencakup pendampingan individu. Saya berupaya membentuk hubungan yang kuat dengan setiap siswa, memberikan dukungan pribadi, dan membimbing mereka dalam mengatasi tantangan pribadi. Dalam hal ini, saya berfungsi sebagai figur yang dapat dipercaya dan mendukung bagi siswa, membantu mereka menjalani perjalanan perkembangan pribadi mereka dengan keyakinan dan tanggung jawab.

Dengan menggabungkan peran sebagai guru akidah akhlak dan pembina asrama siswa, saya percaya bahwa saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki etika yang kuat dan kepribadian yang baik. Keduanya saling melengkapi, menciptakan fondasi kokoh untuk pertumbuhan holistik siswa, membantu mereka menjadi individu yang berdaya, beretika, dan memiliki dampak positif dalam masyarakat.

Dalam perjalanannya, pendidikan agama dan pembinaan asrama menjadi dua elemen yang saling melengkapi dalam membangun integritas dan moralitas siswa. Pendidikan agama menyediakan landasan nilai-nilai spiritual yang mendalam, sementara pembinaan asrama membantu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui keterpaduan kedua aspek ini, siswa dapat merasakan konsistensi antara apa yang mereka pelajari dalam kelas dengan pengalaman praktis yang mereka alami di asrama.

Sebagai guru akidah akhlak, saya berupaya menjembatani divisi antara pembelajaran teoritis dan aplikasi praktis. Diskusi mendalam tentang ajaran agama tidak hanya terbatas pada pemahaman konsep, tetapi juga berfokus pada bagaimana siswa dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata mereka. Dengan demikian, siswa tidak hanya memiliki pemahaman intelektual terhadap agama, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sehari-hari, menciptakan keselarasan antara teori dan praktek.

Pembinaan asrama memperkaya pendekatan ini dengan membawa dimensi interpersonal yang kuat. Siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan mengelola konflik di dalam lingkungan asrama. Hal ini memberi mereka peluang nyata untuk mengimplementasikan nilai-nilai moral dan etika dalam hubungan sehari-hari, membentuk karakter yang tangguh dan memiliki sikap empati terhadap orang lain.

Dengan terus mengembangkan integrasi antara pendidikan agama dan pembinaan asrama, saya berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyeluruh dan mendalam. Ini bukan hanya tentang menghasilkan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga individu yang memiliki moralitas yang tinggi, etika yang kokoh, dan kemampuan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendekatan holistik ini dapat memberikan landasan yang solid untuk membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga memahami dan menerapkan nilai-nilai etika yang mengarah pada kehidupan yang bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun