Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Fun and Fine

Seorang Kompasioner

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fenomena Mudik Lebaran, "Switching" (Pergeseran) Kebutuhan Tersier dengan Kebutuhan Sekunder

15 Juli 2018   18:06 Diperbarui: 15 Juli 2018   18:59 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DokPri: CONTRA FLOW yang diberlakukan di jalur Mudik

Merefleksikan hajat hidup yang sangat urgen sifatnya, mau tak mau harus harus dipenuhi demi kelangsungan hidup seseorang, tak pandang bulu, dari bayi hingga usia jompo. Secara sederhana kebutuhan primer (basic needs) ini mencakup tiga hal, yakni Sandang, Pangan, dan Papan ('SPP').

2. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan ini timbul dan disadari seseorang, ketika yang primer ('SPP') telah 'tunai'.

Contohnya adalah pendidikan, kesehatan, HP plus juga pulsanya. Ini mengingat di era sekarang, telpon seluler telah menjadi bagian barang personal, yang wajib 'menempel' - selain pakaian tentunya - pada semua kalangan.

3. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan yang menjadi prioritas terakhir ini, kerap pula disebut kebutuhan mewah. Barang atau jasa yang termasuk di dalamnya, biasanya hanya sebagai simbol status seseorang belaka.

Contoh: mobil mewah, gadget canggih, pariwisata luar kota atau luar negeri, dan sebagainya.

Penulis mencoba mendefinisikannya dengan menggunakan bahasa santai (tidak baku): "Butuh yang tidak butuh sih, sebenarnya."

*

Pada realitanya, karakteristik kebutuhan sekunder maupun tersier adalah relatif - bisa saling bertukar posisi - tergantung pada pendapatan individu masing-masing. Sebuah sepeda motor bisa menjadi barang mewah (kebutuhan tersier) buat si A, tetapi buat si B hanya menjadi kebutuhan sekunder, sebab memiliki mobil-lah yang menjadi kebutuhan prestise-nya (tersier). Tidak bisa disangkal, penyebab perbedaan cara pandang tersebut akibat adanya disparitas strata sosial maupun tingkat pendapatan antara kedua individu tersebut.

Jika kebutuhan prrimer bersifat mutlak, (artinya seseorang tak dapat meninggalkan pengonsumsiannya), maka kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier lebih bersifat 'relatif'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun