Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit MC yang Melelahkan Semuanya

25 Oktober 2017   18:35 Diperbarui: 25 Oktober 2017   18:37 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada lingkungan yang salah ini, sang penderita sering dilecehkan, diremehkan, tidak dipercaya. Akibatnya penderita kehilangan idenditas diri, secara tak sadar, semua pasokan informasi yang diterima, akan masuk pada alam bawah sadarnya. Maka, ketika sang penderita, mengeluarkan pendapat atau penilaian tentang orang lain, maka yang keluar, adalah memori yang telah mengendap lama di bawah sadarnya itu. Dia akan melecehkan, meremehkan dan memiliki kecenderungan kuat untuk tidak percaya orang lain.

Solusi dari masalah ini, tentunya, tinggalkan lingkungan atau suasana tak sehat itu, menuju lokasi atau lingkungan yang sehat.

Dua, Merasa Tidak Cantik dan Tak Sempurna.

Perasaan tidak cantik dan tidak sempurna, diakibatkan banyak sebab, mungkin saja, dari orang tua yang suka membandingkan fisik anak dengan saudaranya yang lain, atau dari teman yang acap mengucapkan hal-hal yang menyangkut fisicaly dengan kata-kata yang melecehkan, seperti kurus kerempeng, hitam, mata sipit, rambut tipis, bibir dower dlsbnya.

Dan perlahan-lahan semua informasi yang diterima, menjadi keyakinan di bawah sadar dan diyakini sebagai sebuah kebenaran (up bringing).  Maka, ketika menginjak usia dewasa, ketika sang wanita dipuja kekasihnya dengan kata-kata cantik, akan timbul reaksi yang mencengangkan, berupa penolakan keras atas pujaan sang kekasih, konyolnya pernyataan itu, dianggap kebohongan dari sang kekasih (gombal) dan memiliki kecenderungan melecehkan dan mengolok-olok.

Solusi dari masalah ini, marilah kita mulai menilai sesama kita dengan bijak. Prisinsipnya semua manusia pintar, semua manusia memiliki kelebihan, semua wanita cantik. Dengan keyakinan, bahwa pintar, kelebihan dan cantik itu, untuk setiap manusia memiliki kekhasannya masing-masing.

Tiga, Orang Tua yang Penuh Larangan.

Orang tua, ingin anaknya sempurna, sehingga mendidik anak dengan sangat ketat. Segala tidak boleh, segala dilarang. Yang diizinkan hanya belajar segala aktifitas yang berhubungan dengan belajar. Kondisinya semakin rumit, ketika orang tua hanya mampu melarang dan memarahi sang anak, tanpa pandai memuji ketika sang anak melakukan hal yang baik atau prestasi dari yang diharapkan orang tua.

Akibatnya, anak cenderung penakut, kurang berani mengambil inisiatif. Hilang kreatifitas. Padahal, dalam kondisi kekinian, kreatifitas sangat dibutuhkan. Betapa banyak kerja-kerja kreatif sangat memiliki arti besar dan pengaruh luas, daripada kerja yang dilakukan oleh para alumnus perguruan tinggi,  dengan predikat cum laude sekalipun.

Solusi dari kondisi ini, hargai anak kita dengan segala kelebihannya (bukan kekurangannya), karena prinsipnya semua anak pintar dan cerdas. Tugas kitalah sebagai orang tua, menemukan dalam hal apa dan bidang apa, kelebihan yang dimiliki anak kita.

Empat, Trauma karna Kegagalan yang Pernah dialami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun