Mohon tunggu...
Iswadi Suhari
Iswadi Suhari Mohon Tunggu... Penulis - Passion catcher

Penulis opini, buku, dan novel "Cintaku Setengah Agama"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tentang Sakit DBD yang Anda Tidak Tahu

20 Agustus 2021   14:38 Diperbarui: 20 Agustus 2021   14:42 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from Pixabay.com

Ternyata ada beberapa hal yang tidak kami ketahui sebelumnya dan cukup membuat tenang. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui jika anggota keluarga kita terkena DBD.

Pastilah kita semua tahu kalau DBD diawali dengan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Namun saya baru tahu kalau yang bisa menularkan penyakit DBD hanya nyamuk betina yang kebetulan menggigit pasien yang sudah terkena DBD.

Menurut hasil riset saya, tidak perlu khawatir berlebihan ketika jumlah trombosit rendah jika pasien masih tidak punya masalah dengan makan dan minum. 

Perawatan rawat inap pun sebetulnya tidak terlalu diperlukan jika kita bisa menjaga agar pasien tidak kekurangan cairan. Karena saat rawat inap yang diberikan juga hanya infus untuk mencegah tubuh pasien kekurangan cairan. 

Makanan disajikan seperti biasa tidak ada yang khusus. Tetangga saya malah memilih untuk dilakukan infus di rumah saja. Kebetulan tetangga ada yang seorang perawat dan mampu melakukan infus di rumah. Mengingat di rumah sakit ada resiko terpapar virus Covid-19 katanya.

Baca-baca ternyata jumlah trombosit rendah itu tidak atau bukan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan saat terkena DBD. Ada satu indikator lain yang lebih penting yaitu hematokrit yang diukur dengan persentase. Normalnya sekitar 40 persen. Kebetulan waktu itu anak saya 37 lebih rendah sedikit dari normal.

Hematokrit ini semakin tinggi semakin berbahaya yang menunjukan darah semakin kental dan rawan terjadi pendarahan karena pasokan oksigen untuk tubuh melalui darah menjadi berkurang. Nah, jadi kalau trombosit rendah jangan terlalu panik selama hematokritnya masih aman dan tidak ada pendarahan.

Tanda-tanda pendarahan saat terjadi DBD itu ada dua kondisi ada yang tampak dari luar seperti mimisan dan bercak merah pada kulit namun yang lebih bahaya itu kalau pendarahan terjadi di dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. 

Biasanya terlihat dari feses yang hitam pertanda telah bercampur dengan darah. Nah menurut literatur yang saya baca dan nasehat dari saudara yang perawat, selama tidak terjadi pendarahan, trombosit rendah jangan membuat kita terlalu panik. Saat terjadi pendarahan pun bukan serta merta pasien akan meninggal.

Yang perlu diketahui adalah fase sakit DBD. Secara mudah dokter menerangkan sakit DBD itu lamanya satu minggu . Jadi kalau mulai terasa demam hari Senin maka hari Senin berikutnya sudah sembuh. 

Polanya sering disebut seperti pelana kuda yaitu demam naik pada hari pertama hingga hari ketiga kemudian turun pada hari ke empat hingga enam dan naik kembali pada hari ke 6 atau ke 7. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun