Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Viral di Media Sosial Aksi Siswa SD Mengumpulkan Makanan untuk THR Wali Kelas Menuai Komentar Pro dan Kontra dari Netizen

4 April 2024   16:06 Diperbarui: 4 April 2024   16:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Membangun Ekosistem Pendidikan yang Lebih Baik: Refleksi atas Aksi Siswa Mengumpulkan Makanan untuk Tunjangan Hari Raya Wali Kelas


Baru-baru ini, sorotan media sosial terfokus pada aksi siswa SD yang mengumpulkan makanan atau sembako untuk tunjangan hari raya wali kelas mereka. 

Video menggambarkan bahwa niat mulia ini telah memicu beragam reaksi, dari apresiasi terhadap kepedulian siswa hingga kekhawatiran akan potensi beban tambahan bagi orang tua dan masalah gratifikasi. 

Tulisan ini mengulas dengan cermat fenomena ini, mengeksplorasi aspek positifnya sekaligus mempertimbangkan implikasi yang lebih luas terhadap pendidikan dan masyarakat.

Aksi Mulia dan kekhawatiran munculnya beban bagi orang tua dan menyuburkan budaya gratifikasi 


Di balik tindakan luar biasa ini, tersembunyi motivasi yang mulia dari para siswa untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada wali kelas yang telah berperan penting dalam pendidikan mereka. 

Tindakan ini mencerminkan kasih sayang dan kepedulian yang patut diakui. Namun, ada juga sudut pandang yang mengkhawatirkan. 

Pertama-tama, ada kekhawatiran akan beban tambahan yang mungkin dialami oleh orang tua siswa, yang kemungkinan harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli makanan tambahan. 

Kedua, ada risiko bahwa tindakan semacam ini dapat menjadi kebiasaan, menginduksi budaya memberi gratifikasi kepada guru, yang pada gilirannya dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan terhadap dinamika kelas dan hubungan guru-murid.

Pentingnya Hubungan Guru-Murid yang Sehat

Tindakan siswa ini menawarkan kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan hubungan esensial antara guru dan murid. 

Penghargaan terhadap guru tidak harus selalu dinyatakan dalam bentuk materi. Ungkapan terima kasih yang tulus dan sikap menghargai kinerja guru juga memiliki nilai yang tinggi. 

Penting untuk mengajarkan nilai-nilai keikhlasan dalam proses belajar-mengajar. Guru harus didorong untuk memberikan yang terbaik tanpa mengharapkan imbalan materi.

Komunikasi yang Terbuka sebagai Solusi

Pentingnya membentuk komunikasi yang terbuka antara guru, orang tua, dan murid tidak bisa diabaikan. 

Ini akan membantu dalam menyelaraskan persepsi dan menghindari potensi kesalahpahaman. Dengan saling memahami, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Mencari Solusi yang Tepat

Peristiwa viral ini harus dijadikan sebagai alarm bagi pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Khususnya guru yang belum PNS.

Gaji dan tunjangan guru perlu direview agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Sementara itu, masyarakat juga dapat berkontribusi dengan berbagai cara, seperti menyumbangkan bantuan melalui program-program resmi atau menjadi relawan pengajar.

Penutup: Mengajak Bersama untuk Perbaikan

Kisah viral ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun, lebih dari itu, itu juga memberikan kesempatan bagi kita semua untuk memperbaiki ekosistem pendidikan kita. 

Mari gunakan momentum ini untuk membangun lingkungan belajar yang lebih baik, di mana guru dihargai dan murid diberikan pendidikan berkualitas. Bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun