Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mendongkrak Citra Perempuan melalui Bidang Ekonomi, Apakah Berhasil?

16 Agustus 2022   19:10 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:30 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ekonomi dan Kesetaraan Jender. (sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Hal ini menandakan bahwa kedudukan perempuan diposisikan sebagai tangan yang di bawah. Tangan yang menengadah menerima uang. 

Meskipun ia memiliki kedudukan sebagai bendahara, manajer pengelola uang, dan wakil kepala keluarga. Kedudukan tersebut menempatkan ia dalam lingkungan domestik, yakni dapur, sumur, dan kasur.

Bahkan, ketika nafkah yang diberikan suami habis sebelum waktunya. Seorang istri pun tidak memiliki keberanian untuk meminta lagi. Ia cenderung akan menutupinya dengan berhemat sebisa mungkin, mengencangkan ikat pinggang, atau menjual aset yang ia miliki, umpama mas kawin atau barang pribadi miliknya. 

Peran perempuan masa kini

Pada masa kini, keikutsertaan peran perempuan dalam bidang ekonomi sangat diprioritaskan. Beragam upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong dan mendukung peran tersebut. 

Baik berupa sokongan modal, peraturan yang melindungi keikutsertaan perempuan dalam bidang ekonomi, kita mengenalnya dengan undang-undang tenaga kerja. 

Selain itu, pemerintah juga membuka keran emansipasi selebar-lebarnya bagi perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi.

Hal ini dilakukan seiring dengan bangkitnya gerakan perempuan di berbagai belahan dunia. Mereka menuntut adanya kesetaraan gender dalam berbagai bidang. 

Mereka juga menuntut agar perempuan tidak lagi dianggap submissive sebagai penduduk kelas dua dalam masyarakat. Hanya berperan dalam ranah domestik dan dianggap sebagai obyek bagi kebahagiaan laki-laki.

Data kontribusi perempuan bagi perekonomian

Menurut data dari Kementerian Keuangan, dijelaskan bahwa peran perempuan dalam bidang ekonomi meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada keikutsertaan mereka pada sector UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun