Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mendongkrak Citra Perempuan melalui Bidang Ekonomi, Apakah Berhasil?

16 Agustus 2022   19:10 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:30 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ekonomi dan Kesetaraan Jender. (sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Citra perempuan selalu dipandang sebagai beban orang tua, beban bagi suami, dan tidak mampu mandiri secara finansial. Hal tersebut dapat kita lihat dari konteks masyarakat pada jaman dahulu, bagaimana memposisikan perempuan dalam bidang ekonomi. 

Untuk melihat kedudukan dan peran perempuan di bidang ekonomi pada masa tahun 1900-an. Mari kita lihat dan pahami teks peribahasa Sunda berikut. Agar kita dapat mengetahui konteks ekonomi seperti apakah yang terekam dalam masyarakat Sunda saat itu. 

Perempuan bukan pencari nafkah

Peribahasa 'awew mah tara cari ka Batawi' secara leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Kata awewe dalam kamus memiliki arti perempuan atau wanita. Hal ini menunjukkan jenis kelamin, lawan kata dari awewe adalah lalaki atau laki-laki.

Kata 'mah' merupakan kata yang menjelaskan tentang perempuan. Tara artinya tidak pernah (teu ara) artinya tidak akan pernah, bukan tacan (teu acan. Tara memiliki arti yang sama dengan kata moal atau tidak akan.

Cari di dalam bahasa Sunda artinya hampir sama dengan makna cari dalam bahasa Indonesia, bedanya jika dalam bahasa Indonesia cari itu bersifat umum, yakni mencari untuk menemukan barang atau benda yang belum ada. 

Di dalam bahasa Sunda, cari memiliki arti husus, yaitu mencari materi. Dalam hal ini uang dan kekayaan untuk membiayai diri. Ka artinya ke, menunjukkan arah atau tujuan. Batawi adalah Batavia.

Mengapa dalam peribahasa tersebut, dikatakan bahwa cari alias mencari nafkah itu ke Batawi bukan Jakarta, Kalimantan, atau luar negeri. 

Hal ini disebabkan karena pada masa itu, berdasarkan keterangan sejarah, Betawi yang merupakan daerah pantai yang berada di ujung kota Jakarta. Kota ini dikenal sebagai kota pelabuhan, tempat di mana manusia dari berbagai suku bangsa dan negara bertemu. 

Bahkan, sejak dahulu kala, sebelum kedatangan bangsa kolonial di abad 16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun