Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kembalikan Keharmonisan Keluarga dengan Pillow Talk

15 Juni 2022   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2022   10:01 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pillow talk ayah dan anak |Pexels.com/Cottonbro

Kata ini sepertinya sudah tidak asing lagi, ya. Jika pun belum tahu istilahnya, mungkin beberapa keluarga sudah menerapkan hal ini. 

Dilansir dari healthline pillow talk disebut sebagai percakapan santai, intim, dan akrab yang biasa dilakukan oleh pasangan suami istri, atau antara orangtua dan anak sebelum tidur, saat leyeh-leyeh nonton tv. 

Seperti arti secara harfiahnya yakni pillow yang berarti bantal dan talk adalah berbicara. Maka, pillow talk memiliki makna pembicaraan yang dilakukan untuk mendekatkan pasangan secara emosional. 

Apa saja topik pembicaraan yang bisa kita bahas saat pillow talk. Mungkin tidak serius, atau to the point, kita berkata, "Pillow talk, yuk!" Tapi, secara alami saja. Saat suami sudah selesai mandi, makan, dan dia leyeh-leyeh di ruang tv. Ibu ambillah bantal dan ikutan berbaring di dekat suami. Atau suruh suami tidur di pangkuan ibu. Pijat-pijat bagian pundak dan kepalanya. Ajaklah suami berbicara dari hati ke hati.

Mulai dengan membicarakan hal-hal menyenangkan yang pernah dialami bersama

Mungkin berupa potongan cerita berisi kenangan-kenangan romantis. Saat suami melakukan pendekatan dulu. Atau bila terlalu kliseu, membicarakan romantisme. Kita bisa bahas tentang kelucuan dan tingkah nakal anak-anak di masa kecil. Bagaimana saat mereka begitu lekat dengan bapaknya, menggelendot manja, dan selalu ingin ikut kemana pun orang tua pergi.

Saat seperti itu, bila ada anak-anak lewat dari ruang makan menuju kamarnya. Ajaklah bergabung, "Sini, Kak! gabung, acara sepak bola lagi seru nih." Saya yakin, jika anak-anak melihat ibu dan ayahnya berdekat-dekatan seperti itu dan ngomong dari hati ke hati, serta suasana yang hangat. Maka, mereka pun akan tertulari kehangatan tersebut.

Jika pun menolak untuk bergabung bersama orangtua. Karena, ada tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, setidaknya mereka tahu bahwa rumahnya adalah tempat yang pantas untuk pulang. Menyediakan ketulusan, senyuman hangat, dan kasih sayang. Hal itu harus dimulai dari orang tua. Dan ibu adalah faktor utama dari perbaikan suasana tersebut.

Lakukan pillow talk secara konsisten

Butuh perjuangan dan konsistensi ekstra, agar suasana rumah tangga yang beku kembali hangat. Tentu saja, efek dari pillow talk tidak akan berdampak signifikan, bila hanya dilakukan sekali saja. 

Oleh karena itu, seorang ibu dituntut untuk meluangkan waktu dan menyediakan tenaga yang kuat agar bisa mempersiapkan mental dan emosi yang stabil untuk melakukan pillow talk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun