Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Literasi Keuangan 100 Persen di Tahun 2045, Mungkinkah?

16 Januari 2022   17:16 Diperbarui: 18 Januari 2022   12:56 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi latihan menabung dan berinvestasi sebagai salah satu cara belajar literasi finansial. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

So, asahlah skillmu dalam berbagai bidang dan keahlian. Luangkanlah 15 menit saja dalam sehari untuk mempelajari suatu hal yang akan menambah skill kamu. Lakukanlah hal itu dengan konsisten. Maka, dalam waktu lima tahun, kamu akan menjadi ahli dalam bidang tersebut. Tidak percaya? Buktikan saja.

Cara melatih skill

Mulai hari ini, pikirkan minat apa yang ingin kamu kembangkan menjadi keahlian kamu di masa depan. Dengan hal yang kamu pikirkan itu kamu yakin dan percaya dapat menghasilkan uang yang banyak. Latih dan latihlah skill tersebut setiap hari selama 15 menit saja.

Pelajari skill tersebut secara detail dan mendalam hingga ke dasarnya. Kamu akan tercengang mendapati diri kamu sebagai orang dengan kualitas berbeda dan amat lihai. Saya yakin, jika kamu konsisten dan pantang menyerah. Sebelum lima tahun, kamu akan melihat hasilnya. Saat itu terjadi, kamu akan berjingkrak dan berseru, "Wow, amazing!"

Kedua, Jago menabung dan tepat berinvestasi. Mungkin kamu pernah mendengar tentang Erik Finmann, remaja asal Amerika Serikat.

Dia berhasil menjadi miliarder di usia 18 tahun. Pada usia 12 tahun, Erik mendapat uang US$ 1.000 sebagai hadiah dari neneknya. Erik tidak membelanjakan uang tersebut untuk membeli mainan seperti mayoritas yang dilakukan anak seusianya. Erik memutuskan akan membelanjakan uang tersebut untuk membeli bitcoin.

Pada tahun 2015, Erik mendapatkan tambahan bitcoin dari pembayaran atas bisnisnya dalam bidang alat edukasi. Dia meminta pelanggan yang berbelanja di toko online-nya untuk membayar dengan bitcoin. Erik Finmann merasa yakin bahwa harga investasi bitcoin akan meningkat seiring waktu.

Benar saja, di usia 18 tahun Erik Finmann berhasil menukarkan bitcoin yang ia miliki. Dia berhasil mendapatkan uang miliaran dari hasil penjualan bitcoin tersebut. Nah, itulah salah satu contoh anak muda yang sukses dengan berinvestasi. Dari dalam negeri, ada Indra Sutowo dan seorang ibu muda yang berhasil menjadi miliarder berkat investasi saham dan reksadana.    

Bagaimana? Apakah kamu tertarik. Tentu saja, ya. Karena uang adalah magnet dengan kekuatan besar yang akan menarik siapa saja yang membutuhkannya. Namun, begitu kamu harus bijak dan berhati-hati. 

Karena, investasi menuntut kita untuk berfikir cepat dan bertindak tepat. Untuk tahap awal, pilihlah investasi dengan resiko minimal. Umpamanya deposito, logam mulia, dan reksa dana.

Investasi kecil-kecilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun