Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Literasi Keuangan 100 Persen di Tahun 2045, Mungkinkah?

16 Januari 2022   17:16 Diperbarui: 18 Januari 2022   12:56 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi latihan menabung dan berinvestasi sebagai salah satu cara belajar literasi finansial. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Ketiga, Sri Mulyani berharap di tahun 2045 literasi keuangan Indonesia mencapai 100 persen. Kabar kurang menyenangkannya adalah bahwa tahun 2021 tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia baru dapat mencapai angka 38 persen. Pertanyaannya, mungkinkah? Kita negara Indonesia dapat mencapai literasi keuangan 100 persen di tahun 2045?

Literasi keuangan

Literasi keuangan (financial literacy) atau melek finansial adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidence) konsumen maupun masyarakat agar mereka mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.

ilustrasi sejahtera dan bahagia di masa tua sebagai contoh literasi keuangan yang berhasil |tribunnews.com
ilustrasi sejahtera dan bahagia di masa tua sebagai contoh literasi keuangan yang berhasil |tribunnews.com

Secara sederhananya, literasi keuangan dapat diartikan sebagai cara kita mengelola uang dengan baik. Kecerdasan dalam mengelola keuangan. Dengan cara mampu memahami urusan perbankan, investasi, dan mengatur keuangan pribadi. 

Tujuan akhirnya, tentu saja adalah kesejahteraan. Bermula dari individu, kesejahteraan individu, naiknya tingkat ekonomi individu, diharapkan nantinya akan meningkatkan kesejahteraan perekonomian bangsa dan negara.

Ada tiga cara literasi keuangan yang penting untuk dipelajari oleh para generasi alpha, artikel ini saya khususkan untuk mereka, ya. Karena, mereka saat ini masih dalam tahap belajar. 

Tingkat literasi keuangan bangsa Indonesia di tahun 2045 ditentukan oleh mereka yang sedang berproses saat ini. Jika prosesnya benar. Maka pertanyaan dari judul artikel di atas, akan langsung terjawab : mungkin! Nah, agar generasi kita dapat mencapai tingkat 100 persen dalam literasi keuangan, mereka harus menyimak penjelasan berikut. So, capcus.

Pertama, Jago dan pintar mencari uang. Tidak peduli apa pun gender kamu. Keahlian satu ini mutlak dan wajib dimiliki oleh orang yang ingin hidup berkecukupan, memiliki rumah yang nyaman, kendaraan yang refresentatif, dan tingkat ekonomi yang sejahtera.

Ada proses dan skill yang harus kamu lalui dan miliki jika ingin jago dan pintar dalam mencari uang. Proses itu bernama belajar. Gunakan waktu mudamu untuk meraup ilmu dengan kedua tanganmu sebanyak-banyaknya. Meski dunia akan berubah menjadi dunia metaverse, serba digital, dan virtual.

Namun, tetap saja kualitas alami sumber daya manusia tidak dapat tergantikan. Karena, pada saat itu, memang kamu adalah subyeknya. Kamu para generasi alpha yang akan mengendalikan dan menguasai dunia virtual itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun