Potongan timun yang hijau, semoga membawa kesegaran yang abadi,
Mengingatkan pada fitrah, jiwa yang harus mandiri.
Memotong tumpeng, bukan sekadar membelah, tapi membagi berkah, cinta yang takkan lelah.
Puncak runcing, Â mengarah pada zat esa yang maha tunggal.
Bahwa segala syukur, kembali pada sumber yang hakiki.
Nasi kuning ulang tahun, adalah pengejawantahan diri.
Untuk hidup yang lebih baik, di hari yang kan datang nanti.
Nikmati lah perlahan, resapi setiap butirnya,
Ini adalah filosofi, tentang syukur dan gembira yang membaur.
Tidak hanya memenuhi syahwat perut, tapi mengisi semangat baru, dan janji untuk lebih baik.
Selamat ulang tahun, semoga masa lalu  menginspirasi saat ini. Dan masa kini menginsprasi lebih baik di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI