Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Unik Mbecek dan Rewang dalam Hajatan di Madiun Selatan

25 Juni 2025   15:20 Diperbarui: 27 Juni 2025   07:15 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong royong di dapur, bapak -bapak juga dibutuhkan bantuan nya(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Hajatan atau pesta pernikahan, khitanan, dan syukuran lainnya adalah momen penting dalam kehidupan masyarakat Jawa, tak terkecuali di daerah Madiun Selatan. Di balik kemeriahan acara tersebut, terdapat dua tradisi gotong royong yang menjadi tulang punggung pelaksanaannya: "mbecek" dan "rewang."

Minggu ini adalah Minggu terakhir musim Hajatan. Saat bulan Suro atau bulan Muharram, biasanya hajatan sudah jarang/terjeda.

Kebetulan, Pak Haji Bashori tetangga dekat banget punya hajat "ngunduh mantu" Mas Agung, putra bungsunya yang hari ini mengadakan akad nikah di desa Banaran. Saya juga ikut rewang bersama para tetangga dan sanak saudara Shohibul hajat.

Mbecek dan Rewang, kedua tradisi ini bukan sekadar bantuan fisik, melainkan juga cerminan eratnya tali persaudaraan dan kekeluargaan yang masih dijunjung tinggi.

Mbecek: Tradisi Sumbangan dan Silaturahmi

Mbecek adalah tradisi memberikan sumbangan, baik berupa uang maupun barang (biasanya bahan makanan pokok seperti beras atau gula, mie, kentang, kelapa, buncis, minyak goreng, kol, wortel, cabai, telur, dll), kepada keluarga yang sedang menyelenggarakan hajatan. 

Tas becekan yang isinya diganti nasi matang lengkap dengan sayur dan lauknya(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Tas becekan yang isinya diganti nasi matang lengkap dengan sayur dan lauknya(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Kata "becek" sendiri dalam bahasa Jawa berarti basah atau lembek, dalam hal ini mbecek berarti ikut membasahi, "memberi setetes air bantuan" pada orang yang punya hajat.

Tradisi mbecek memiliki beberapa fungsi penting:

1. Bantuan Finansial 

Sumbangan yang diberikan sangat membantu meringankan beban biaya yang dikeluarkan oleh tuan rumah hajatan. Meskipun terkadang jumlahnya tidak besar, namun akumulasi dari banyak pihak akan menjadi sangat berarti.

2. Wujud Solidaritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun