Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Krisis Transportasi Publik di Madiun Apakah Sudah Lama Terjadi?

17 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 24 Januari 2025   06:46 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api(Kereta lokal) salah satu transportasi publik yang masih bertahan dan disukai masyarakat umum (dokumentasi  pribadi)

Lalu, apa saja penyebab Krisis transportasi publik?

Krisis angkutan publik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Persaingan dengan kendaraan pribadi

 Kemudahan akses kendaraan pribadi dan murahnya DP kendaraan bermotor membuat publik lebih memilih kredit kendaraan bermotor untuk mempermudah sarana transportasi pribadi.

2. Kurangnya investasi

Kurangnya dana yang dialokasikan untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi publik membuat transportasi publik terlihat kumuh dan tidak menarik.

Kereta api, salah satu transportasi publik yang masih bertahan karena kuatnya investasi (dokumentasi pribadi
Kereta api, salah satu transportasi publik yang masih bertahan karena kuatnya investasi (dokumentasi pribadi

 3. Kualitas layanan yang buruk

Jadwal yang tidak teratur, kendaraan yang tidak nyaman, dan pelayanan yang kurang ramah membuat masyarakat enggan menggunakan angkutan umum.

Mungkin krisis Transportasi Publik bisa dibenahi dengan mencontoh manajemen PT KAI karena perjalanan menggunakan kereta api kini banyak diminati. Krisis transportasi publik mungkin juga karena terbatasnya waktu operasi yang terkadang hanya sampai sore.

4. Rute yang tidak efisien

Rute angkutan umum yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga sulit dijangkau. Saat angkot masih mendominasi, rute angkot justru tidak melewati sekolah-sekolah, sehingga anak sekolah biasanya lebih banyak diantar orang tuanya masing-masing.

 5. Tarif yang tidak jelas 

Tarif yang yang tidak jelas tidak sesuai dengan peningkatan kualitas layanan membuat masyarakat merasa keberatan.

Tadi pagi, saat sarapan, saya sempat berbincang dengan Bu Min, penjual nasi (56 tahun). Beliau bercerita saat mudik ke Wonogiri dari terminal Ponorogo, terkadang ditarik ongkos berbeda saat naik bus mini dengan rute terminal Ponorogo -Purwantoro.

"Pokoknya sekarang saya hafal. Kalau kernetnya 2, bayarnya jadi 35 ribu dari Ponorogo ke Purwantoro. Tapi kalau kernetnya cuma satu, bayar nya cuma 25 ribu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun