Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tips Membuat Sate Maknyus dari Daging Kurban

30 Juni 2023   15:17 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:06 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski ada sate, tidak bisa move on dari tahu (dokpri) 

Bau sate dari dapur tetangga menggoda selera? 

Ikutan membuat yuk! 

Siapa tidak kenal sate? Kuliner ini bahkan menjadi salah satu kuliner terlezat dunia. 

Te, sate.... Seruan pedagang sate itu pasti terasa akrab dalam kehidupan sehari-hari saat tukang sate lewat. 

Terkadang, kita menikmati sate yang alot. Bisa jadi sate yang kita beli dibuat dari kambing yang sudah bandotan. Kambing tua. 


Untuk kambing kurban, biasanya juga sudah cukup umur. Tapi sependek pengalaman saya, daging kurban biasanya cepat empuk. 

Bisa jadi kambing atau sapi yang dikurbankan masih muda meski sudah cukup umur dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban. 

Terkadang, kita mendapat pembagian daging kurban yang banyak, karena hewan kurban yang disembelih cukup banyak. 

Terkadang juga mendapat pembagian dari beberapa tempat, misalnya dari RT, dari RW, dari Masjid besar, dari instansi kerja, dan dari tetangga yang menyembelih sendiri hewan qurban nya. 

Mungkin sate adalah salah satu kuliner yang butuh syarat khusus agar sate yang dimasak bisa maknyus saat dikonsumsi. 

Maknyus ini bisa diartikan :

- Daging satenya jusi. Tidak kering dan keras. 

-Dagingnya empuk dan mudah dikunyah. 

-Rasanya kezat dengan bumbu yang pas dan balance. 

Untuk membuat sate yang maknyus ini, kita perlu memperhatikan beberapa hal. 

Seringkali, saat menerima daging kurban kita bingung, mau masak apa, ya? 

Langkah pertama, sebaiknya kita pisahkan dulu jatah daging kurban kita. 

Biasanya memang hanya daging yang dibagi, tapi di desa biasanya kita mendapat jatah lengkap, dari daging, tulang, jerohan sampai kulit. 

Sop kaki kambing (dokpri) 
Sop kaki kambing (dokpri) 

Daging bisa kita masak menjadi rendang, sate, krengsengan, tumis, bakso, dll. 

Tulang, seperti iga, bisa kita buat tengkleng, iga bakar, sop, dll. 

Jerohan bisa kita buat gule, krengsengan, bacem, dll. 

Kulit atau kikil bisa kita buat gule, lontong kikil, kikil lombok ijo, rica-rica kikil, dll. 

Untuk sate, akan lebih baik kalau dibuat hari pertama saat menerima daging.

 Sehingga daging masih segar dan cepat lunak saat dibakar atau dipanggang. 

Koleksiku masakan daging kambing (dokpri) 
Koleksiku masakan daging kambing (dokpri) 

Yuk kita simak tips membuat sate yang maknyus. 

1. Pilih daging segar yang masih hangat, bukan dari freezer. 

Sate cocok dimasak sebagai menu pertama setelah menerima daging kurban. 

2. Pilih daging yang mengandung sedikit lemak. 

Daging yang berlemak akan memberikan tekstur yang lebih empuk dan jusi. 

Aromanyapun tercium lezat saat lemaknya meleleh saat dibakar. 

Apalagi bercampur dengan kecap akan menimbulkan aroma harum karamel dan lelehan lemak yang menetes di atas bara arang. 

Jika daging yang dibakar tidak berlemak, kita bisa mengolesinya dengan mentega. 

3. Iris daging agak tipis tapi melebar atau memanjang. Ini akan membuat daging cepat matang sampai ke dalam. 

Tapi usahakan memanggang jangan terlalu matang, sehingga daging nasih jusi. 

4. Bisa membungkus dulu daging dalam daun pepaya yang sudah diremas selama kurang lebih 1 jam, atau membaluri daging dengan nanas parut selama 30 menit sebelum dibakar. 

5. Merendam daging dalam bumbu yang dibuat dengan tambahan sedikit air agar daging mengembang dan jusi. 

6. Bakar sate dalam api sedang, agar tidak mudah gosong, dan dibolak balik agar kematangannya pas. 

7. Membakar sate secara langsung dengan arang bisa membuat aroma yang lebih lezat karena terkombinasi dengan pengasapan. 

Tapi memanggang sate dalam baki logam dalam api lebih aman. 

Silahkan dipilih sesuai keinginan. 

Di Jawa Timur, menikmati sate biasanya disertai dengan nasi gule. 

Gule bisa dibuat dari jerohan dan tulang yang tersisa. Sehingga untuk yang menyukai makanan berkuah bisa memasak sate dan gule sekaligus. 

Kalau untuk lansia yang ingin makan sate yang empuk, silakan saja membuat sate tahu, dijamin empuk dan tidak alot, hihihi.. Bercanda yaa. 

Oke  silakan dicoba! Selamat menikmati aneka kuliner daging kurban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun