Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Misteri Grebeg Suro, Legenda Reog dan Wisata Budaya

24 Juli 2022   12:16 Diperbarui: 25 Juli 2022   01:31 3815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penari jathilan dalam kesenian reog (foto : Facebook reog Ponorogo) 

Ceritanya begini :

Reog Ponorogo (dokpri) 
Reog Ponorogo (dokpri) 

Raja Kerajaan Kdiri, mempunyai putri yang sangat cantik bernama Dewi Songgolangit. Sudah tak terhitung pangeran dari berbagai Kerajaan yang melamarnya, tapi Dewi Songgolangit selalu menolaknya. 

Hal ini tentu saja membuat sang Raja galau dan mengutus putranya, Pangeran Pujang Anom untuk menyelesaikan masalah ini. 

Jika Dewi Songgolangit terus menolak, Sang Raja khawatir Kerajaan nya akan terancam oleh Kerajaan-kerajaan yang lamarannya ditolak. 

Pangeran Pujang Anom berkelana dan sampai ke negeri Bantar Angin. Atas kecakapannya, Pangeran Pujang Anom diangkat menjadi patih oleh Raja Bantar Angin yang bernama Kelana Swandana. 


Pujang Anom mengganti namanya menjadi Bujang Ganong. Kemudian mengusulkan pada Raja Kelana Swandana untuk melamar putri Kediri, Dewi Songgolangit. 

Raja Kelana Swandana menyetujui usul Patih Bujang Ganong, dan mengutusnya  untuk melamar Dewi Songgolangit. 

Agar tidak diketahui Rakyat Kediri, Patih Bujang Ganong menyamar menggunakan topeng berwajah kocak  dengan gigi tonghos, wajah merah dan rambut gondrong. 

Raja Kediri yang mengenali putranya segera meminta Dewi Songgolangit untuk menerima lamaran itu. 

Dewi Songgolangit yang jaim, meski percaya kakaknya telah memilihkan jodoh yang tepat untuk dirinya, kemudian mengajukan syarat, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun