Mohon tunggu...
isti qoriyah
isti qoriyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru TK di Kota Langsa, memiliki komitmen tinggi dalam ikhtiar memajukan dunia pendidikan kususnya pendidikan anak usia dini (PAUD). Terbukti, komitmen saya itu telah mengantarkan saya sebagai Guru Berprestasi Provinsi Aceh. Saat ini saya mengajar di TK N Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Selain rutinitas mengajar di sekolah, saya juga getol melakukan berbagai penelitian di bidang PAUD baik dalam bentuk best practice, karya ilmiah, penelitian tindakan kelas dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

29 November 2022   04:39 Diperbarui: 29 November 2022   04:41 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seorang guru penggerak memiliki nilai berpihak kepada murid, inovatif, reflektif, mandiri, dan kolaboratif dan memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran. Guru penggerak merencanakan pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi murid untuk membangun perhatian yang berkualitas. Guru penggerak juga merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna terkait pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan kompetensinya termasuk kompetensi  sosial dan emosional.

3.        Pembelajaran sosial dan emosional dengan visi guru penggerak

Dengan pengembangan konpetensi sosial dan emosional guru penggerak mampu mewujudkan visinya yaitu mewujudkan genersi mandiri, cerdas, nasionalis, dan berakhlak mulia yang mencerminkan profil pelajar pancasila.

4.       Pembelajaran sosial emosional dengan budaya positif

Guru penggerak  akan selalu mengimplementasikan budaya positif di sekolah dengan mengoptimalkan semua potensi dan kekuatan yang ada termasuk dalam mengimplementasikan pembelajaran siosial dan emosional. Dengan mengembangkan kompetensi sosial dan emosional dengan kesadaran penuh, guru dan murid dapat mengontrol diri dalam berperilaku sesuai dengan nilai kebajikan sehingga dapat menciptakan disiplin positif yang kemudian menjadi  budaya positif.

5.        Pembelajaran sosial dan emosional dengan pembelajaran berdiferensiasi

Dengan mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional guru dapat mengenali dan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Dengan demikian guru mampu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kebutuhan belajar murid untuk mewujudkan merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun