Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Wisata Religi Masjid Nusantara]: Mengintip Masjid Tertua di Kota Cimahi

9 April 2023   00:00 Diperbarui: 9 April 2023   00:06 2908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks Masjid Baiturrohmah Cimahi dan makam keluarga. Foto: Dokpri

Siapakah tokoh Usman Dhomiri ini?

Syayyidi Syekh Maulana KH Rd. Usman Dhomiri RA atau KH Usman Dhomiri lahir pada tahun 1870. Kemudian, pada tahun 1910-an beliau datang ke Kota Cimahi dan mulai menyebarkan agama Islam dengan ajaran Tarekat Tijaniyah. Tarekat Tijaniah adalah salah satu tarekat yang berkembang di negeri ini.

KH Usman Dhomiri mendirikan Masjid Baiturrohmah pada tahun 1937. Saat itu, masjid ini menjadi sarana penyebaran Islam di kota Cimahi. Masjid tertua di Kota Cimahi ini terletak di jalan Usman Dhomiri Cisangkan, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah.

Jalan Usman Dhomiri memang tidak terlalu panjang, tidak sampai 2 kilometer. Namun, sejarah dibalik nama jalan tersebut sangatlah panjang dan tidak akan terlupakan. Masjid Baiturrohmah adalah saksi kuncinya.

Selain menjadi tokoh penyebar agama Islam, KH Usman Dhomiri bersama tokoh-tokoh lainnya juga aktif berjuang melawan penjajah Belanda. Jiwa nasionalisme beliau cukup tinggi. Pertemuan dengan tokoh-tokoh besar pun kerap digelar. Namun, pada akkhirnya beliau memilih fokus dengan Tarekat Tijaniah daripada tawaran-tawaran politik yang ada.

Tahun 1955, KH Usman Dhomiri wafat pada usia 85 tahun dan dimakamkan di belakang Masjid Baiturrohmah. Di sekeliling makam beliau, ada juga makam istri, anak, dan kerabat-kerabatnya.


Bagaimana kondisi bangunan Masjid Baiturrohmah?

Kondisi bangunan Masjid Baiturrohmah masih tetap satu lantai seperti pertama kali dibangun. Masjid ini memiliki enam kubah. Interior di dalam masjid pun tetap mempertahankan gaya art deco dengan empat pilar yang menopang pondasi masjid.

Mimbar masjid. Foto: Dokpri
Mimbar masjid. Foto: Dokpri

Masjid Baiturrohmah sempat dibombardir tentara Belanda namun tetap berdiri kokoh. Deretan bom mortir negeri kincir angin itu gagal meledak saat menyentuh tanah di area masjid. Maa syaa allaah.

Hampir 87 tahun berlalu, bangunan masjid masih berdiri kokoh dan tampak gagah. Beberapa renovasi pernah dilakukan. Dinding tembok yang dilapisi bahan kapur diganti dengan keramik agar tidak mudah keropos dimakan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun