Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selamat Datang di Istanbul

3 April 2022   23:40 Diperbarui: 3 April 2022   23:45 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Lamp Bear di Hamad International Airport, Doha, Qatar. Foto: Dokumen Pribadi.

Menunya ada paha ayam goreng ukuran jumbo. Seporsi isi dua paha ayam. Saat terlelap tidur, tiba-tiba kakiku kram lagi. Sakit sekali. Spontan suamiku bangun memijat kakiku. 

Pemandangan pagi hari di depan jendela kamar hotel. Foto: Dokumen Pribadi.
Pemandangan pagi hari di depan jendela kamar hotel. Foto: Dokumen Pribadi.

Pagi hari saat membuka jendela kamar, aku benar-benar disuguhi pemandangan bukit dengan banyak rumah dan hotel di atasnya. Takjub. Restoran hotel ini menyajikan masakan internasional. 

Aku memilih tumis terong, paprika, tomat, salad sayur, buah-buahan, roti, selai, madu, dan aneka kacang-kacangan. Setelah berfoto dengan anggota rombongan yang lain, aku dan suamiku mencari udara segar di teras restoran. Bbrrhh. Masih dingin ternyata.

Pemandangan di bagian sisi lain hotel. Foto: Dokumen Pribadi.
Pemandangan di bagian sisi lain hotel. Foto: Dokumen Pribadi.

Hari Kedua. Bagi turis yang mengunjungi Turki dalam jumlah besar dan memakai jasa agen travel, biasanya akan dibawa ke salah satu toko oleh-oleh. Kata Winta, pemandu wisata dari Indonesia, ini adalah kerja sama antara agen travel dengan pemerintah Turki dalam mendukung bisnis wisata mereka. Pendapatan diperoleh dari para turis yang belanja di toko. Jika ada agen travel yang melanggar kerja sama ini bisa kena sanksi. 


Kami mampir ke Toko Munira yang menjual berbagai macam barang. Ada parfum, sabun, safron, cokelat, Turkish delight (dodol Turki), teh apel, kacang-kacangan, minyak zaitun, dll.

Pelayannya pandai sekali berpromosi pakai Bahasa Inggris disertai demo produk. Beberapa helai safron yang katanya asli, saat dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan mengubah warna air menjadi kuning secara perlahan. 

Di toko oleh-oleh khas Turki. Foto: Dokumen Pribadi.
Di toko oleh-oleh khas Turki. Foto: Dokumen Pribadi.

Dia juga menjelaskan tentang minyak zaitun yang asli. Pengunjung pun seperti terhipnotis, manggut-manggut, lalu dipersilahkan mencicipi produknya. Aku tergoda juga membeli sebotol minyak zaitun dan sekilo dodol  Turki  dengan harga lebih dari setengah juta. Rada kaget gimana gitu. 

Foto: Dokumen Pribadi.
Foto: Dokumen Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun