Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spirit Literasi Kompasianer Pensiunan Polri Thamrin Dahlan

22 Juni 2022   10:34 Diperbarui: 22 Juni 2022   10:59 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Kompasiana, Palmerah Barat. Ki-ka: Thamrin Sonata (alm), Isson Khairul, Thamrin Dahlan, Ikhwanul Halim, dan Arum Sato. Foto: Dok. Isson Khairul

Pensiunan Polri, Penggerak Literasi

Dalam konteks tersebut, Thamrin Dahlan sudah turut menggerakkan literasi di negeri ini. Harap dicatat, 345 buku yang difasilitasi YPTD tersebut, berlangsung dalam kurun waktu 2 tahun. Bagi saya, gerakan literasi Thamrin Dahlan dengan YPTD, tentu saja sangat mengesankan. Apalagi, penggeraknya seorang pensiunan dan kini sudah menjelang usia 70 tahun.

Ya, pada Kamis, 7 Juli 2022 mendatang, Thamrin Dahlan akan memasuki usia 70 tahun. Ia adalah pensiunan Polri, dengan pangkat terakhir Komisaris Besar (Kombes) Polisi. Ketika pensiun pada tahun 2010, posisi Thamrin Dahlan adalah Direktur Paska Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.

Ia masuk ke jajaran Polri melalui sekolah perwira wajib militer (Sepawamil) tahun 1980. Artinya, Thamrin Dahlan berdinas selama 30 tahun di institusi Polri. Nah, setelah memasuki masa pensiun itulah, ia merintis jalan menjadi penulis secara otodidak. "Ini dunia baru yang sangat mengasyikkan.  Terbebas dari melamun panjang, karena tidak ada lagi yang dikerjakan.  Terhindar dari post power syndrome, karena kesibukan menulis pasti menyita waktu luang," ujar Thamrin Dahlan dengan riang gembira.

Jurus Thamrin Dahlan dalam mengisi masa pensiun tersebut, tentu bisa menginspirasi para pensiunan lainnya. Yang mengesankan, meski ia berasal dari generasi jadul, tapi ia tidak alergi dengan internet. Ia terus belajar dan belajar, terutama di Kompasiana, hingga memahami apa yang disebut media online, strategi digital, serta membangun komunitas.

Menjelang usia 70 tahun, Thamrin Dahlan sudah menerbitkan 46 buku, semuanya ber-ISBN. Dan, semuanya merupakan kumpulan tulisannya, yang sebagian besar sudah ditayangkan di laman Kompasiana. "Karena sudah diterbitkan menjadi buku, sudah ber-ISBN dan tersimpan di Perpustakaan Nasional, maka semua itu menjadi jejak literasi kita yang bisa diakses publik," begitu argumen Thamrin Dahlan, tiap kali mengajak para penulis untuk menerbitkan buku.

Saya secara pribadi mengenal Thamrin Dahlan, karena kami sama-sama menulis di Kompasiana. Hampir di sebagian besar acara offline Kompasiana, kami selalu hadir. Termasuk, di acara tahunan Kompasianival, yang dihadiri oleh para Kompasianer dari berbagai wilayah tanah air. Spirit ber-literasi serta kekerabatan sesama Kompasianer, masih terus terawatt dari tahun ke tahun.

Oh, ya, Thamrin Dahlan berasal dari Tempino, sebuah desa yang secara administratif merupakan Kelurahan di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Wilayah Tempino dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatra, sekaligus menjadi pintu gerbang Jambi dari Sumatera Selatan. Tempino berjarak sekitar 28 kilometer dari pusat Kota Jambi. Thamrin Dahlan bersama keluarganya bermukim di Jakarta Timur dan cukup sering pulang kampung ke Tempino.

Jakarta, 22 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun