Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jokowi dan 29 Raja Rayakan Imlek Bersama

28 Januari 2020   11:59 Diperbarui: 28 Januari 2020   12:06 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gandi Sulistiyanto (pakai jas) selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020, memberikan keterangan tentang pentingnya merawat kebersamaan untuk menjaga persatuan, demi kemajuan bangsa. Foto: isson khairul

Munculnya kerajaan abal-abal belakangan ini, telah mengusik rasa persatuan kita. Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 sengaja mengundang 29 Raja dari 29 Kerajaan yang pernah eksis di bumi nusantara, untuk merayakan Imlek Nasional bersama, pada Kamis (30/01/2020) di Indonesia Convention Center (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

Jokowi, Raja, dan Persatuan  

Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020, menyebut, Presiden Joko Widodo dan 29 Raja tersebut bakal merayakan Imlek Nasional bersama. Itu diungkapkan Gandi Sulistiyanto saat konferensi pers Perayaan Imlek Nasional 2020 di Jakarta Pusat, pada Senin (27/01/2020).

Kita tahu, Gandi Sulistiyanto adalah taipan yang menjadi Managing Director Sinar Mas, sebuah grup bisnis terkemuka di tanah air. Kita juga tahu, pada mulanya negeri ini terdiri dari berbagai Kerajaan yang dipimpin para Raja. Nah, keberadaan Presiden Joko Widodo dan 29 Raja di perayaan Imlek Nasional bersama itu, menjadi momen penting bagi persatuan kita.

Hal lain yang juga diungkapkan Gandi Sulistiyanto adalah bahwa Perayaan Imlek Nasional ini adalah perayaan yang bersifat budaya. "Imlek adalah perayaan peristiwa budaya dan tidak dimonopoli oleh salah satu agama saja," ujar Gandi Sulistiyanto. Itu tercermin dari Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 yang berasal dari lintas organisasi, suku, dan agama.

Ada Teddy Sugianto selaku Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), David Herman Jaya dari Persatuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Arief Harsono selaku Ketua Umum Persatuan Umat Budha Indonesia, Leonardy Chan selaku Ketua Organisasi Masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat, H. Sharial dari Dewan Masjid Indonesia dan Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (ITI), serta Lexy dari Nahdhatul Ulama (NU).   

Artinya, perayaan Imlek Nasional bersama ini bukan sekadar seremoni, tapi dilandasi oleh semangat kebersamaan serta persatuan sebagai anak bangsa. Tema yang diusung pun sangat mencerminkan semangat tersebut: Bersatu untuk Indonesia Maju. Di tengah merebaknya isu tentang pemecah belah bangsa, saya pikir, perayaan ini menjadi bagian yang relevan untuk mempererat rasa berbangsa.

Perayaan Imlek Nasional 2020. Foto: isson khairul
Perayaan Imlek Nasional 2020. Foto: isson khairul
Imlek Bersama dan Kebersamaan

Dalam konteks Perayaan Imlek Nasional, Gandi Sulistiyanto menyebut, ini adalah yang kedua kalinya. Tahun lalu, perayaan Imlek Nasional 2019 diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (07/02/2019) siang. Presiden Jokowi tahun lalu tiba di lokasi acara pukul 09.58 WIB.

Saat itu, Jokowi ditemani Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Menteri Agama saat itu Lukman Hakim Saifuddin, serta Sekretaris Kabinet saat itu Pramono Anung. Juga hadir Ketua DPR saat itu Bambang Soesatyo, Ketua DPD saat itu Oesman Sapta Odang, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hadir pula Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj serta mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif. Melihat tokoh-tokoh yang hadir tahun lalu, terasa sekali bahwa Perayaan Imlek Nasional telah menjadi momen penting bagi para tokoh nasional untuk lebih mempererat kebersamaan demi kemajuan bangsa.

Gandi Sulistiyanto selaku Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 menuturkan, tahun lalu, Presiden direncanakan hanya akan hadir selama 45 menit. Tapi ternyata, Presiden hadir menikmati acara selama tiga jam. Respon positif Presiden Joko Widodo tersebut, membuat Gandi Sulistiyanto bersama jajaran panitia kian bersemangat, agar tahun ini lebih baik dari tahun kemaren.

Oh, ya, perayaan Imlek tentu saja akan dimeriahkan, antara lain, dengan Barongsai. Tapi, menurut Gandi Sulistiyanto, ornamen yang dominan dalam venue akan lebih menonjolkan nuansa budaya asli Indonesia. Hingga secara keseluruhan, hal itu akan menonjolkan perpaduan yang dapat merangkai keberagaman. Sejalan dengan konsep dasarnya: ini perayaan peristiwa budaya dan tidak dimonopoli oleh salah satu agama atau satu golongan saja.

Isson Khairul (kiri) bersama Gandi Sulistiyanto dan jajaran Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020, saat konferensi pers Perayaan Imlek Nasional 2020 di Jakarta Pusat, pada Senin (27/01/2020). Foto: isson khairul
Isson Khairul (kiri) bersama Gandi Sulistiyanto dan jajaran Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020, saat konferensi pers Perayaan Imlek Nasional 2020 di Jakarta Pusat, pada Senin (27/01/2020). Foto: isson khairul
Mengundang 15.000 Warga

Sebanyak 15.000 undangan disalurkan panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 melalui berbagai organisasi kemasyarakatan. Warga yang hendak hadir, silakan menghubungi organisasi masing-masing. Panitia tidak menyediakan undangan di tempat acara. Nah, harap diingat, undangan harus dibawa. Ya, undangan harus dibawa. Tanpa undangan, tentu saja tidak diperkenankan memasuki tempat acara.

Konsumsi untuk 15.000 undangan tersebut, sudah disiapkan panitia. Ada beragam makanan dan minuman serta camilan yang siap disantap oleh para undangan. Gratis, tentu saja. Gratis untuk para undangan. Beragam makanan dan minuman serta camilan tersebut diproduksi oleh puluhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), kemudian dibeli panitia, selanjutnya diberikan secara gratis kepada para undangan.

Demikian pula dengan hiburan. Beragam jenis hiburan, yang mencerminkan lintas organisasi, lintas suku, dan lintas agama sudah disiapkan panitia untuk para undangan. Artinya, sembari kunyah-kunyah enak, para undangan bisa leluasa bergembira-ria menikmati beragam jenis hiburan yang disajikan panitia.

Untuk apa semua itu? Pertama, untuk merawat keberagaman. Kedua, untuk mempererat kebersamaan. Ketiga, untuk menegaskan persatuan kita sebagai bangsa: bangsa Indonesia.

Jakarta 28 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun