Bukber Lesehan di Kota, Berbagi Berkah di Desa

Di sana, Fakih Usman berbagi berkah kepada warga setempat, melalui masjid. Ini juga mengingatkan saya pada tausyiah sebelum berbuka tadi. Intinya, tiap orang sebenarnya berjuang untuk dirinya, sekaligus berjuang untuk sesama. Dari tiap tetes rezeki yang kita raih, sesungguhnya ada bagian yang menjadi hak orang lain. Sedekah, infaq, dan zakat adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyalurkan hak orang lain, dari rezeki yang kita terima. 

Tradisi Kolaborasi Dunia Usaha

Secara administratif, wilayah Kota Cilegon terdiri dari delapan kecamatan: Cilegon, Ciwandan, Pulomerak, Cibeber, Grogol, Purwakarta, Citangkil, dan Jombang. Nah, pada Rabu (22/6/2016) malam itu, jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Cilegon berbagi tugas untuk berkunjung dan shalat taraweh di sejumlah masjid di delapan kecamatan tersebut. Jadi, selain Wali Kota Iman Ariyadi dan Ketua DPRD Fakih Usman, para pimpinan daerah Kota Cilegon secara serentak melakukan hal yang sama.

Mereka juga memberikan sejumlah donasi ke berbagai masjid. Bukan hanya donasi dari pihak pemerintahan, tapi juga dari kalangan dunia usaha. Kita tahu, data di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon hingga Oktober 2015, menunjukkan, ada 39 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 130 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Kota Cilegon. Maka, momentum ramadhan ini, juga dimanfaatkan kalangan dunia usaha setempat untuk berbagi berkah kepada warga, melalui masjid.

Masjid Nurul Iman, Bulakan, Cipaud, Kecamatan Cibeber. Masjid ini memang belum sepenuhnya selesai tapi bagian dalam sudah bisa digunakan untuk shalat. Kapasitas masjid ini mampu menampung sekitar 400 jamaah. Donasi yang diterima pada saat berkah ramadhan tahun ini, tentulah akan mempercepat penyelesaian pembangunannya. Foto: isson khairul

Tradisi kolaborasi antara pemerintah kota dengan kalangan dunia usaha ini, tentulah langkah yang patut kita apresiasi. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dalam konteks sosial-politik, kerukunan sesama muspida, dengan sendirinya akan turut menumbuhkan kerukunan di antara sesama warga. Dari aspek sosial-ekonomi, tradisi kolaborasi tersebut tentulah akan meringankan beban masyarakat, khususnya dalam pengelolaan rumah ibadah. 

Tradisi seperti ini sudah berlangsung di Kota Cilegon sejak beberapa ramadhan lalu. Dari tahun ke tahun, skala cakupannya terus diperluas. Sebagaimana diungkapkan Iman Ariyadi pada Rabu (22/6/2016) malam itu, pemerintah Kota Cilegon senantiasa memotivasi kalangan dunia usaha agar secara bersama-sama turut menjadi bagian dari pembangunan kota. Tujuannya, agar warga merasakan manfaat langsung dari keberadaan dunia usaha di Kota Cilegon.

isson khairul –linkedin –dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 27 Juni 2016

------------------------

Tulisan Terkait

1. Seribu Golok dari Seribu Pendekar Silat Cilegon