Berbuka itu nikmat. Apalagi berbuka bersama. Itulah yang terasa saat berbuka bersama dengan warga Kota Cilegon. Semua lesehan, mengudap kurma dan kue-kue kecil. Ramadhan semakin menguatkan kebersamaan, menjadi persaudaraan.
Bukber itu berlangsung Rabu (22/6/2016) lalu, di rumah dinas Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon. Rumah dinas itu berupa bangunan peninggalan Belanda, dengan pekarangan yang luas. Sejumlah tenda didirikan di halaman, untuk menampung warga yang hendak berbuka bersama. Mereka lesehan di karpet. Warga yang datang lebih awal, lesehan di teras rumah, berbaur dengan para muspida Kota Cilegon. Ada Iman Ariyadi dan Ketua DPRD, Fakih Usman, yang menjadi tuan rumah. Ada pula sejumlah pejabat serta pegawai pemerintahan di lingkup Kota Cilegon. Semua berbaur serta membaur.
Acara bukber ini sudah menjadi tradisi ramadhan di Kota Cilegon. Dalam sekali ramadhan, bisa berlangsung beberapa kali bukber. Saya sebagai Kompasianer, dalam ramadhan tahun ini, sudah dua kali diundang untuk hadir bukber di sini. Suasananya asyik, karena pada kesempatan itu, kita bisa mengenal warga Cilegon dari berbagai lapisan sosial. Posisi rumah dinas itu berada di jalan protokol, berseberangan dengan Masjid Agung Nurul Ikhlas, hingga dengan leluasa dijangkau publik secara luas.
Masjid Agung Nurul Ikhlas menjadi salah satu simbol Kota Cilegon. Kita tahu, Cilegon sebagai kotamadya, adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai Islam yang menjadi akar kehidupan masyarakat Banten. Sejarah panjang Kesultanan Banten adalah juga sejarah kehidupan beragama masyarakat Kota Cilegon, yang secara administratif menjadi bagian dari Provinsi Banten. Dari pekarangan rumah dinas itu, setelah waktu berbuka tiba, kita bisa menyaksikan menara Masjid Agung Nurul Ikhlas menjulang dengan indahnya.
Ini mengingatkan saya pada tausyiah sebelum berbuka tadi. Salah satu hakekat puasa adalah melatih diri untuk bersabar. Bahkan, untuk menunaikan shalat pun, dibutuhkan kesabaran. Sebesar maupun seluas apa pun sebuah masjid, misalnya, pastilah daya tampungnya terbatas. Sesungguhnya, ada banyak keterbatasan yang kita hadapi sehari-hari. Seringkali kita emosi dan lepas kendali. Nah, puasa menjadi momentum yang tepat untuk berlatih mengendalikan diri, agar kita lebih sabar menyikapi berbagai keterbatasan yang kita hadapi.
Tradisi Berbagi Berkah
Tradisi bukber lesehan di rumah dinas tersebut, dilanjutkan dengan tradisi berbagi berkah ke sejumlah masjid yang ada di Kota Cilegon. Para pejabat kota tersebut, mengunjungi sejumlah masjid, kemudian shalat taraweh bersama warga di sana. Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon, pada Rabu (22/6/2016) itu, berkunjung dan shalat taraweh di Masjid Raudatul Jannah, Cilentreng, Kecamatan Purwakarta. Di sana, ia berbaur dan membaur dengan warga setempat. Ini adalah tradisi ramadhan yang ditunggu-tunggu warga.
Yang juga dinanti warga adalah donasi untuk pembangunan masjid. Benar, Iman Ariyadi memberikan sumbangan kepada pengurus Masjid Raudatul Jannah. Ada sumbangan dari pemerintah Kota Cilegon, ada pula donasi dari Iman Ariyadi secara pribadi. Bukan hanya itu. Iman Ariyadi juga mengajak kalangan dunia usaha di Kota Cilegon untuk memberikan donasi ke sejumlah masjid. Pada Rabu (22/6/2016) itu, yang juga turut memberikan sumbangan ke Masjid Raudatul Jannah adalah Krakatau Steel. Ini adalah perusahaan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara yang ada di Cilegon.