Kekagetanku bertambah karena yang kutahu bang Namiin tidak berada saat itu??. Baris perbaris ku baca, ternyata itu hanya siasat bang Namiin yang sudah berencana membunuh istrinya!!, yang berkali-kali sudah di nasehati akibat pergaulan bebasnya!!, hingga penuturannya  soal mengintai istrinya dengan pasangannya di penginapan beberapa kali,. Dendamnya tak terbendung lagi!! Amarahnya meluap-luap hingga hari nahas itu beliau melepas semua dendamnya. Aku pun beranjak pulang ke kostan ku sambil membayangkan senyum khasnya Markonah lebay selangit itu saat menyapaku... Markonah oh Markonah, baladamu berakhir tragis.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!