gelap malam menari atas lamunan
sang angin yang berbisik menelisik hening
hampa kurasa saat langkahnya kian menjauh tergesa
raganya kian menjauh tak bisa ku rengkuh
aku terjatuh; badanku bergetar; kakiku tak kuat menopang
ku dengar kakinya yang berdendang
ia kembali datang menghapus keheningan
tatap mata iba tak terasa
tangannya terulur saat gundah ku rasa
ku hampiri dia yang tak bersuara
senyumnya terulas membuatku cemas
ku dapati sebuah aksara tanpa suara; tak terdengar namun terasah
peluknya buatku sadar akan fana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!