Mohon tunggu...
Isnan Sayid Maulana
Isnan Sayid Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADA Menulislah karena dengan menulis kau akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dengan Rumah Baca Kita Ubah Pola Pikir Masyarakat Menuju Indonesia Maju

24 Juni 2022   20:06 Diperbarui: 24 Juni 2022   20:10 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DENGAN RUMAH BACA KITA UBAH POLA PIKIR MASYARAKAT MENUJU INDONESIA MAJU

Oleh : Isnan Sayid Maulana

 

Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah Negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukan banyaknya sumber daya manusia yang dapat berguna bagi kemajuan suatu Negara. Namun sangat disayangkan system pendidikan yang berjalan di Indonesia belum memadai sehingga jumlah penduduk di Indonesia belum bisa menjadi kebanggaan Negara. Dapat di simpulkan dari permasalahan ini yang harus kita benahi adalah kualitas pendidikan anak muda di negeri ini kalau perlu kita cari permasalahan -- permasalahan yang ada yang menyebabkan kualitas pendidikan kita rendah sehingga kita bisa mencari solusinya bersama -- bersama sehingga terciptanya SDM yang berkualitas yang dapat memajukan negara kita tercinta ini.

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia, sering kita dengar bahwa puplik kerab kali memperbincangkan mengenai labilnya kestabilitasan system pendidikan, yang diberikan oleh pemerintah untuk dipraktekkan secara tepat, kepada generasi muda yang memiliki semangat juang yang tinggi dalam menuntut ilmu. Pada kenyataanya pendidikan di Indonesia terlalu banyak menyebarluaskan teori tanpa adanya pengaplikasian yang membuktikan kelancaran para insan dalam pengenyam pendidikan. Apabila pemerintah terus menerus mengganti system pendidikan yang ada di Indonesia, takutnya akan menimbulkan semakin banyaknya generas muda yang memiliki potensi yang masih terpendam dalam diri mereka terabaikan tanpa adanya usaha lebih dari pemerintah untuk untuk menyaring generasi muda yang memiliki kualitas, dengan harapan mereka nanti yang akan membangun bangsa ini agar lebih maju kedepan. Perlu adanya penyaringan bagi generasi muda yang memiliki banyak potensi terpendam merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita.

Ternyata selain masalah system pendidikan yang kurang memadai ada lagi masalah besar yang menyebabkan kualitas sumber daya manusia kita rendah yaitu angka kemiskinan  yang ada di Indonesia masih tergolong tinggi masih banyak anak -- anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya untuk membayar biasa sekolah. Sungguh  Miris ketika kita melihat anak anak yang ingin bersekolah akan tetapi terhalang dengan kondisi ekonomi keluarganya sedangkan banyak orang diluar sana yang orangtuanya serba berkecukupan namun tidak menyekolahkan anaknya dengan alasan tertentu.

 

 Renungkan banyak anak -- anak yang ingin ada di posisi anda, namun anda masih membaca tulisan ini dengan kenyamanan anda sambil menikmati secangkir teh hangat sedangkan banyak saingan anda yang sedang menimba ilmu sebanyak mungkin, ingat jangan buang waktumu keluarlah dari zona nyamanmu, banyak tantangan dan ilmu yang harus kau pelajari.

 

FOTRET  PENDIDIKAN DI NEGERIKU

Tidak bisa dipungkiri maju atau tidaknya suatu Negara dipengaruhi sumber daya manusia yang menganut pendidikan. Pendidikan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan. Sebuah Negara maju pasti memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Melalui pendidikanlah diharabkan mengahasilkan generasi muda yang tidak hanya menyandang gelar, tetapi generasi muda yang memiliki Motivasi, kreatif dan inovatif, haus akan ilmu dan mau belajar lagi. Manusia yang demikian itulah yang akan menjadi andalan masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan cita -- cita leluhur banga Indonesia yang telah digariskan  dan dicantumkan dalam alenia kedua dan keempat pembukaan undang -- undang dasar Repuplink Indonesia Tahun 1945 untuk mewujudkan itu pemerintah merumuskan Visi Indonesia Masa Depan yang tercantum dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor V/MPR/2000. Dengan pendidikan diharabkan  dapat membuat generasi muda kita menjadi generasi yang memiliki kualitas yang tinggi untuk menjadi tongkat estafet bangsa Indonesia.

Jika kita bandingkan sungguh begitu ironis saat melihat teman -- teman kita di daerah pedesaan  yang masih merasakan begitu pahitnya pendidikan. Tapi apa ? justru mereka sangat semangat belajar yang sangat rajin bahkan orang tua mereka sampai mati -- matian bekerja hanya untuk menyekolahkan anak -- anaknya, hanya untuk melihat anak -- anaknya mendapat bekal pendidikan  sedangkan di daerah Perkotaan masih banyak anak -- anak yang bermalas -- malasan sekolah di tambah faktor orang tua yang masih ada saja yang beranggapan sekolah itu tidak penting atau bahkan memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memilih apakah sekolah atau tidak.

ANAK PUTUS SEKOLAH

Sungguh miris jika kita melihat Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dimana negeri kita masih memiliki angka buta aksara masih dikatakan tinggi banyak rupanya anak -- anak yang tidak bisa membaca dan bahkan menulis banyak faktor yang mempengaruhi itu semua terutama keinginan anak itu apakah mau belajar dan bersekolah atau faktor karena tidak ada biaya untuk menyekolahkannya.  Pendidikan Harus dapat oleh semua lapisan tak terkecuali mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi, tidak dipungkiri bahwa pendidikan itu memang mahal jadi banyak orang yang berpikir lagi untuk menyekolahkan  anak -- anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebenarnya banyak anak -- anak yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi keinginannya itu sulit untuk menjadi kenyataan melihat dari kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu membuat kebanyakan harus melupakan keinginannya.

Di harabkan ini menjadi pusat perhatian kita semua agar lebih peduli terhadap sesama karena pendidikan merupakan ujung tombak dalam memajukan suatu bangsa, tanpa pendidikan mustahil suatu bangsa akan maju. Maka dari itu pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi suatu bangsa. Semua orang seakan prihatin terhadap proses pendidikan di negeri ini. Mererka bertanya -- Tanya kapan persoalan pendidikan ini akan berakhir dan apa solusi yang d berikan itu semua bukan hanya tugas dari pemerintah namun kita sebagai pemuda juga harus turut memberikan solusi serta aksi nyata agar kita bersama pemerintah bersinergi untuk bersama meningkatkan kualitas pendidikan di negeri kita tercinta.

BERKLOBORASI BERSAMA PEMUDA MEMBANGUN RUMAH BACA

''Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda. Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan"-Franklin Roosevelt.

            Kata diatas menunjukan bahwa pemuda merupakan tumpuan bagi masa depan suatu Negara. Oleh karena itu, penting bagi kita meningkatkan kualitas generasi mudanya. Hal ini bertujuan agar mempersiapkan bibit bibit muda untuk menjadi estafet kepemimpinan kedepan.

Mengingat masih banyak angka putus sekolah dan kurangnya peran orang tua kami bersama membuat suatu Rumah Baca untuk anak -- anak yang ingin membaca dan belajar secara gratis bukan hanya itu saja kami akan siap selalu menerima anak -- anak yang ingin belajar setiap harinya. Senang rasanya melihat anak -- anak bermain dan belajar bersama teman -- temannya. Permasalahan awal Rumah baca ini ialah masih banyak orang tua yang beranggapan bahwasanya tidak ada gunanya anaknya belajar di rumah baca akan tetapi kami berusaha keras memutar pemikiran sehingga ide muncul ketika mulai pembelajaran di rumah baca kami mengadakan kuis untuk anak -- anak yang bisa mengikuti pembelajaran dengan baik mendapatkan hadiah berupa sabun, dan perabot rumah tangga dengan harapannya orang tuanya senang terlebih dahulu lama kelamaan akhirnya ada salah satu orang tua yang mengunjungi langsung ke rumah baca kami dan betapa senangnya orang tua melihat anaknya bisa tertawa lepas membaca suatu buku dongeng, entah kenapa semakin kesini yang awalnya hanya beberapa anak yang datang ke rumah baca semakin bertambah dari hari ke hari yang awalnya hanya tiga anak menjadi tiga puluh anak dari yang awalnya orang tuanya melarang anaknya belajar dan bermain menjadi sangat antusias bahkan sampai mengantarkan anaknya ke rumah baca setiap harinya.

 Media sosial begitu berkembang pesat pemberitaan dengan rumah baca kami beredar sehingga banyak sekali relawan -- relawan muda yang mau mengajar anak anak secara sukarelawan. Yang awalnya orang tua mengabaikan pendidikan makin kesini sudah banyak orang tua yang menyekolahkan anak -- anaknya karena merasa pendidikan adalah kunci kesuksesan dari anak anaknya.

Memang usaha tidak mengkhianati hasil perjuangan dari awal mengumpulkan buku -- buku bekas yang masih layak dan pupuan untuk membeli hadiah untuk anak -- anak dengan tujuan agar orang tuanya mengijinkan anaknya berangkat ke rumah baca hingga sampai orang tua menangis menyadari betapa pentingnya ilmu pendidikan. Suatu proses yang mengajarkan betapa berartinya arti semua tolong menolong karena tugas kita mempercayakan estafet bangsa kepada penerus penerus kita dan kami yakin yang kami lakukan akan berpengaruh kepada bangsa kelak.

Hingga di titik ini rumah baca kami di berikan bantuan buku oleh Balai bahasa Provinsi dan Perpustakaan Daerah bahkan dari Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Ditjen PAUD dan Dikdasmen, KEMDIKBUD.

Negara ini adalah Negara yang besar yang memiliki jutaan anak --anak yang harus kau bantu, bantulah mereka selagi kau bisa membantunya karena sebaik baiknya manusia dialah yang bermanfaat bagi orang lain

''MARI KIRA SATUKAN LANGKAH BERGERAK BERSAMA TOLONG MENOLONG DEMI INDONESIAN YANG LEBIH MAJU''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun