Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aku Juara MTQ Kecamatan, Jangan Berkomentar Asal-asalan!

3 Mei 2021   22:53 Diperbarui: 3 Mei 2021   23:18 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca ayat suci Al-Qur'an bukan sekadar kemerduan suara, tapi ketepatan bacaan. (Foto: dok. pri)

Sulaiman lantas sadar bahwa ia telah gegabah atas permintaan itu. Ia pun tafakur dalam rasa syukur, sepenuhnya menyadari bahwa manusia memiliki keterbatasan, bahkan atas diri seorang nabi. Maka ungkapan yang layak kita kenang adalah, "Hd min fali rabb, liyabluwan a asykuru am akfur," yang diucapkan Sulaiman ketika singgasana Bilqis berhasil dipindahkan. 

"Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya)."      

Kalau kita merasa punya kelebihan atau keunggulan, itu bukanlah sebab kita sejatinya hebat melainkan Allahlah yang membuatnya demikian. Kita sebenarnya sangat lemah, terbatas, dan hina, maka tak ada yang bisa kita unggulkan di depan sesama manusia selain kesanggupan belajar dan memahami keterbatasan itu untuk saling melengkapi dalam kerangka rasa syukur. Sebagaimana Nabi Sulaiman yang tak pernah mengklaim bahwa keberlimpahan materi dan kekuasaan dahsyatnya karena karyanya sendiri, melainkan sebab keutamaan yang diizinkan Allah untuk disematkan padanya.

Saya jelas bukan Nabi Sulaiman, hanya seorang bodoh yang suka membaca Quran. Itu pun sering pongah dengan sikap congka seolah suara bagus dan nada-nada indah dalam tilawah layak dihargai sebagai prestasi yang seolah meniadakan campur tangan Tuhan. Semoga saya bisa memetik teladan dari Sulaiman, insyaaallah, dengan menyadari bahwa di atas langit masih ada langit, bahwa tidak ada berhenti pada proses belajar.

Silakan berkomentar asal-asalan.     

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun