Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghitung Waktu dan Mengevaluasi Diri di Akhir Tahun

3 Januari 2024   11:11 Diperbarui: 3 Januari 2024   11:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun telah berganti dan peringatan tahun baru dilewati dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah dengan menunggu pergantian tahun dengan berkumpul dan menikmati hidangan. Berkeliling kota atau membakar petasan menjadi kegiatan rutin datangnya tahun baru dan harapan baru.

Bergantinya tahun menandakan adanya jangka waktu yang dilewati selama 365 hari. Dalam waktu tersebut banyak peristiwa yang telah dilewati oleh seseorang, sekelompok orang bahkan sebuah lembaga. Selama rentang waktu itu, banyak yang  menghitung berapa banyak untung atau rugi, kegagalan atau keberhasilan dan kebahagiaan atau kesedihan.

Tentunya dalam setahun ini tidak kebahagiaan saja yang Kita alami, tetapi juga kesedihan datang silih berganti. Ada yang meninggal dan ada juga yang lahir, ada yang datang dan ada juga yang pergi. Batasan waktu itu menjadi perhitungan sementara untuk mengukur dan menentukan langkah kita selanjutnya.

Di awal tahun ini, Saya melihat kilas balik akun Saya di Kompasiana. Ternyata produktivitas Saya menulis secara kuantitas dan kualitas menurun. Tahun sebelumnya Saya bisa menulis sampai 60 artikel, dan tahun 2023 Saya hanya bisa menulis 20 artikel. Saya bisa memaafkan diri kurangnya menulis karena berbagai peristiwa yang melatar belakanginya. Dengan membaca kilas balik tahun 2023, Saya akan berusaha untuk lebih memperbanyak tulisan dan memperbaiki tulisan yang akan saya tulis.

Saya membaca kilas balik seperti saya melihat rapor hasil belajar anak sekolah. Dalam rentang waktu demikian, Saya memperoleh hasil belajar dan prestasi yang kebetulan masih angka dibawah KKM, belum ranking dan masih banyak ketidak hadirannya.

Dari hasil menghitung dan mengevaluasi diri, timbul lah perencanaan ke depan. Dari menghitung diri ini, tergambar target-target dan harapan tahun sebelumnya yang sudah atau belum tercapai. Usaha-usaha yang sudah berhasil dan merupakan usaha tahun sebelumnya yang selalu gagal, apakah tahun 2023 bisa terlaksana. Biarlah target hidup ini ada walaupun pada akhirnya bisa terlaksana atau tidak terlaksana.

Pada Tahun 2023 ini, kebahagiaan Saya adalah kebahagiaan yang dialami keluarga. Anak-anak mulai masuk sekolah agama sehingga bisa mengurangi kesibukannya dengan hp. Kesibukan anak ini bisa mengurangi pertengkaran anak di rumah ketika Saya baru pulang dari tempat kerja. Sehingga pernah tiga anak Saya berbarengan sekolah agama meninggalkan Saya, isteri dan anak bungsu saja. Suasana rumah menjadi sepi dan Kami bertiga bisa istirahat sepulang Kami kerja.

Bila di rumah, anak sering bertengkar karena berebut hp. Namun setelah mengikuti sekolah agama, mereka sibuk di siang hari atau pagi hari karena SD-nya mempunyai dua shift. Pagi hari masuk SD dan siangnya masuk sekolah agama atau sebaliknya. Ketika sekolah agama, terkadang ada salah satu anak yang justru malah tidur dan itu bagi Saya tidak apa-apa yang penting mau ke sekolah agama. 

Dan ada juga anak Saya yang begitu bersemangat ke sekolah agama dengan alasan di rumah bosan dan menikmati bergaul dengan teman-temannya di sekolah agama. Ia datang lebih awal ke sekolah agama dan antusias dalam belajar sehingga perkembangan intelektualnya lebih cepat seperti lebih bersemangat membaca dan mengerjakan soal.

Selama tahun 2023 ada beberapa pencapaian diri yang di dapatkan seperti bisa lulus tes setelah beberapa tahun gagal. Begitu pula dengan isteri yang bisa lolos beasiswa LPDP walau untuk pendidikan tanpa gelar. Namun semua ini adalah nikmat yang tidak boleh dilupakan sebagai karunia Tuhan.

Selama tahun 2023 ini, ada kejadian meninggalnya teman-teman  sejawat yang sama-sama berjuang. Usia tidak bisa ditentukan oleh manusia, maut bisa datang kapan saja walau usia masih relatif muda. Begitu pula ada teman-teman sejawat yang mendapatkan keberhasilan dalam pekerjaannya. Saudara atau kerabat yang menikah atau ada juga yang melahirkan menambah anggota keluarga baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun