Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Saya Tidak Menggunakan Paylater

28 Juni 2021   15:09 Diperbarui: 28 Juni 2021   15:19 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya adalah tipikal orang yang cukup sebal mendengar kata utang. Apalagi konteks utang tersebut berkaitan dengan penunjang gaya hidup ataupun memenuhi hasrat keinginan saja. Sedikit ironi ketika kita ingin bergaya dengan cara menggunakan uang orang lain terlebih dahulu. 

Utang pada dasarnya bisa diartikan dengan upaya seseorang dalam meminjam harta yang dimiliki orang lain dengan tujuan memenuhi kepentingannya. Jika didasari dengan definisi tersebut, saya memiliki persepsi bawhasannya utang adalah keputusan yang 'terpaksa' dilakukan seseorang disebabkan adanya kebutuhan yang mendesak.

Akan tetapi kini, justru utang bertransformasi menjadi sebuah solusi bahkan kebiasaan bagi segelintir orang hanya untuk memenuhi keinginannya saja, seperti yang sudah saya singgung pada paragraf pertama.

Nah, apakah Anda termasuk orang yang saya singgung tersebut? 

Apa itu Paylater

Menyikapi fenomena ini, banyak sekali perusahaan terutama pada sektor bisnis keuangan ramai-ramai menyediakan layanan yang mempermudah banyak orang untuk menuntun kebiasaan buruknya dalam berutang, salah satunya Paylater.....

Secara definisi, paylater bisa diartikan sebagai fasilitas keuangan yang memungkinkan Anda untuk bisa melakukan pembayaran cicilan tanpa menggunakan kartu kredit. Fasilitas ini semakin berkembang akhir-akhir ini terutama setelah semakin masifnya perkembangan fintech.

Lalu apakah paylater bermanfaat bagi kita? Saya tidak menafikkan bahwasannya fasilitas ini cukup membantu. Ketika kita membutuhkan suatu barang yang cukup penting untuk dimiliki, akan tetapi belum memiliki uang sejumlah nilai nominal barang tersebut atau beberapa hambatan lainnya, maka paylater adalah fasilitas yang tepat untuk digunakan.

Akan tetapi bagaikan 2 sisi mata pisau, fasilitas paylater juga dapat merobek sisi keuangan Anda secara signifikan. Sebagai contoh adalah salah satu kasus yang saya baca di situs Finansialku.com. Ada keluhan dari seseorang mengenai tagihan paylater miliknya dengan jumlah nominal yang cukup besar. 

Celakanya semua tagihan tersebut belum berhasil ia lunasi....

Sumber : Finansialku.com
Sumber : Finansialku.com

Nah kawan, jika kejadiannya seperti yang di atas apakah Anda masih berpikir untuk bersenang-senang menggunakan paylater? Kali ini saya akan membagikan alasan-alasan yang mendasari saya enggan menggunakan paylater. Anda bisa membacanya dengan seksama supaya tau dan lebih waspada akan bahaya-bahayanya...

1. Memicu Perilaku Konsumtif

Pertama adalah, fasilitas paylater dapat memicu perilaku konsumtif. Memang permasalahan ini cukup kompleks dan ada banyak sekali teori yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengcounternya. Namun lain di mulut lain juga diimplementasinya. Sudah banyak sekali orang yang justru terjebak dalam pusaran utang yang hampir tak menemui solusi....

Perliaku konsumtif ini dapat muncul diakibatkan literasi dan kesadaran manusia yang cenderung tidak peduli dengan kemampuan materilnya. Dan sebaliknya, mereka hanya mendengarkan hawa nafsu dan keinginannya saja. Alhasil, permasalahan yang berat pun harus mereka hadapi.

2. Pengelolaan Keuangan yang Hancur Lebur

Satu impelementasi nyata dari adanya perilaku konsumtif tersebut, yakni sisi perencanaan keuangan pun hancur lebur. Ada banyak sekali biaya pengeluaran yang tidak terdeteksi sama sekali. Tau-tau uang gaji di bulan ini sudah habis entah kemana padahal hari-hari masih panjang.

Tak perlu berkhayal untuk menabung, menganggarkan uang makan untuk esok hari saja sudah harus berpikir dua kali...

3. Kesulitan Untuk Melakukan Kredit yang lain

Salah satu bahaya penggunaan paylater yang tidak terkontrol dapat menimbulkan resiko yang cukup kompleks lainnya. Salah satunya adalah reputasi kreditmu akan menjadi buruk. Efeknya Anda akan kesulitan untuk mendapatkan kredit-kredit selanjutnya. Seperti KPR rumah, kredit kendaraan bermotor, dan lain-lain.

4. Peretasan identitas

Terkadang seseorang yang sudah ketagihan dengan kebiasaan berutang untuk memenuhi keinginannya, ia cenderung tak peduli dengan aspek-aspek lainnya, termasuk fasilitas paylater apa yang ia gunakan. Oleh sebab itu, akan muncul resiko bahwa identitas pribadimu akan diretas orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu yang sama sekali tidak diektahui.

Apalagi jika database tersebut digunakan oleh orang lain untuk memfasilitasi tindakan kriminal mereka, sangat gawat bukan!

==============================

Nah itulah alasan-alasan utama saya mengapa tidak ingin menggunakan paylater. Saya tidak bermaksud menggiring opini bahwa paylater tidak baik, akan tetapi saya ingin membagikan opini pribadi saya untuk membuka mata teman-teman bahwasannya paylater adalah fasilitas yang dapat memunculkan efek domino.

Dibalik manfaat serta inovasi di bidang  teknologi keuangan, paylater juga dapat memicu permasalahan finansial lainnya. Selama Anda bisa bertanggung jawab akan kondisi finansial yang dimiliki, maka penggunaan paylater sah-sah saja untuk digunakan. 

Jadi setelah membaca artikel ini, masihkah Anda tidak peduli dengan kondisi keuangan dan terus bersenang-senang menggunakan paylater?

Sumber Referensi : 

Finansialku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun