Sepak bola salah satu olahraga yang terpopuler dijagat ini. banyak pengemar dan pencinta olahraga sikulit bundar tersebut. Bahkan setiap kalangan baik itu orang tua, muda dan wanita di seluruh penjuru dunia ini mencintai olahraga tersebut pun demikian tak mengenal tempat hingga kepelosok negeri ini.
Dalam catatan sejarah, tepatnya pada perang Dunia I 1914 dimana Sepakbola bisa menyatukan masyarakat Inggris dan Jerman yang kala itu dalam kondisi berperang. Di tenggarai memperingati hari Natal dan dilanjutkan main Sepakbola. Sebagai bukti bisa mendamaikan suasana dan mempersatukan yang lagi bertikai kala itu, dan sepakbola telah popuper sejak masa itu.
Pun demikian seiring kemajuan Teknologi olahraga tersebut juga mengikuti perkembangan zaman. Bahkan setiap negara membuat liga masing masing sebagai hiburan diakhir pekan.
Sepakbola Nasional yang dalam beberapa tahun terahir mulai berkembang mulai dari tingkat umur dan senior. Namun, tak di iringi dengan kompetisi liga kita. Tragedi yang terjadi di Liga 1 Indonesia pekan 11 yang menpertemukan Derby Jatim antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. yang hasil akhirnya dimenangkan oleh tim tamu. Namun, pasca laga terjadi tragedi yang mengagetkan semua pihak dan mencoreng kembali sepakbola Tanah air yang sedikitnya menewaskan 127 korban dua diantaranya pihak kepolisian dalam pristiwa naas tersebut.
Tragedi Kanjuruan Malang ini, jadi catatan kita semua, bahwa sepak bola kita tak dalam kondisi baik baik saja, Dimana sejatinya sepakbola itu adalah hiburan bukan tempat permusuhan mulai dari suporter maupun pemain. Mari kita meningkatkan kedewasaan kita jangan ajang sepakbola berubah haluan menjadi ajang permusuhan. Semoga tragedi besar ini bisa menjadi pelajaran kita semua dan untuk memperbaiki sepakbola kita hingga keakar akarnya agar tragedi in tak terjadi dan terulang dimasa yang akan datang.