* **Suspect**: calon pelanggan potensial.
* **Prospect**: sudah mengenal merek, mungkin membeli.
* **First-time customer**: pembeli satu kali.
* **Repeat customer**: pembeli ulang.
* **Client**: pelanggan tetap.
* **Advocate**: pelanggan setia sekaligus promotor aktif.
Pemahaman terhadap tahapan ini membantu pelaku usaha menyusun strategi yang tepat sesuai posisi konsumen dalam siklus loyalitas.
Penelitian Sebelumnya: Menguatkan Relevansi Teori
Beberapa penelitian terdahulu, seperti yang dilakukan oleh Rachmawati (2009), Cakra Rakhmat (2013), dan Yoga Wicaksono (2015), memperkuat temuan bahwa elemen-elemen seperti kualitas layanan, promosi, dan harga secara signifikan memengaruhi loyalitas pelanggan dalam berbagai sektor, termasuk ritel bahan bangunan.
Kesimpulan: Loyalitas Itu Dibangun, Bukan Diharapkan
Loyalitas konsumen tidak datang secara instan. Ia dibentuk melalui serangkaian pengalaman yang positif, konsisten, dan relevan. Dalam konteks toko bahan bangunan seperti Al-Hamim, mengutamakan kelengkapan produk, pelayanan yang ramah, serta strategi harga yang kompetitif menjadi modal utama dalam menciptakan konsumen yang tidak hanya puas, tapi juga setia.
Di era digital dan penuh persaingan seperti sekarang, loyalitas adalah investasi jangka panjang yang hasilnya jauh lebih berharga dari sekadar satu kali transaksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI