Mohon tunggu...
Islamiaty B
Islamiaty B Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Farmasi - Universitas Hasanuddin Makassar - Polewali Mandar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

RESEP Bukan Sembarang Resep

17 Januari 2018   21:41 Diperbarui: 17 Januari 2018   22:12 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya cukup mudah, namun ada satu nomor yang menjadi masalah karena saya orangnya pelupa, jadi kukosongkan saja saat itu. setelah matrikulasi akhir berakhir, semua senior baik OC, SC maupun Cooster pun pindah ke ruangan sebelah untuk melihat hasil matrikulasi kami. Setelah itu terjadilah hal yang tak diduga -- duga. Dan ceritanya cukup panjang dan cukup membuat saya bawa perasaan untuk menceritakannya disini. Hehe intinya dipenghujung hari itu, kami bersenang -- senang kembali bersama senior -- senior, dan banyak hal lainnya lagi yang kami bisa petik dihari itu. membuat kami semakin mempererat genggaman dan rangkulan kami bersama teman -- teman angkatan 2017.

Tibalah dihari yang ditunggu -- tunggu, RESEP telah tiba!

Perjalanan kesana membutuhkan waktu berjam -- jam dengan menaiki truk dan sempit -- sempitan bahkan sampai ada yang muntah, dan membuat saya juga merasa mual, tapi untung.. Saya kuat!

Setelah tiba di lokasi tujuan, hawa dingin mulai menyambut kami bersama para senior yang ada disana, saya tak tahu bagaimana ekspresi mereka saat itu, apakah kami disambut atau tidak karena yang saya tahu saya hanya menunduk mengikut arus genggaman teman -- temanku disamping kanan dan kiri menuju ke lapangan. Lelah ? tentu. Setelah dari lapangan, teman -- teman mulai sholat dan saya kebetulan tidak sholat saat itu, jadi saya manfaatkan waktu dengan beristirahat sejenak. Kemudian,  kami pun dipindahkan ke aula yang cukup besar. 

Saya cukup terkejut melihat dinding ruangannya, tergerai spanduk dengan berbagai nama angkatan disana. Setelah itu, kami disuruh duduk melingkar atau yang kami kenal dengan posisi makan. Dingin saat itu berhasil membuat kami kelaparan bukan main. Makanan yang diberikan pun tergilas habis. Kami pun kemudian diberikan arahan, materi dan banyak lagi. Hari -- hari kami lalui selalu sama -- sama dan bergandengan tangan. Tidur pun kami saling berpeluk -- pelukan, takutnya ada yang diculik. Ke toilet, kami juga bergandengan tangan. Pokoknya tak terpisahkan.

Dimalam jurit, saya ingin sekali ikut. Namun pada saat sebelum itu, kami tidur hanya beberapa jam lalu dibangunkan lagi dan kami disuruh berbaris sesuai kelompok. Saya pun berbaris, lalu tiba -- tiba salah satu senior yang berada didepan menyuruh saya keluar dari barisan. Saya bingung dan membatin, apa salahku ? saya baru bangun, lalu disuruh keluar barisan. Pada saat saya keluar barisan,salah satu senior yang lain mendatangi saya dan mengatakan bahwa saya tidak usah ikut jurit, lebih baik saya menjaga teman saya yang lain didalam pos kesehatan. Saya sempat menolak, namun akhirnya kuiyakan karena banyak hal. Kupikir, inilah puncak RESEP yakni di malam jurit. Namun sayangnya, saya tak diizinkan untuk tidak menjalaninya saat itu.

Tibalah saat outbond di pagi hari, kami dibagi bukan berdasarkan kelompok yang kemarin namun dibagi lagi menjadi kelompok -- kelompok yang lain. Kami pun keluar bergandengan tangan bersama kelompok baru. Diluar ternyata banyak sekali pos yang mau tidak mau memang harus dimenangkan. Pos pertama akhirnya berjalan lancar dan kami sebagai pemenangnya, pos kedua berakhir seri dan alhasil kami semua minum scooty, pos ketiga Alhamdulillah kami lagi pemenangnya, pos keempat kami lagi yang menang namun yang menang malah yang minum Scooty dan yang pos terakhir kami kalah dan alhasil kami minum scooty lagi. Entah sudah berapa sendok scooty yang kami habiskan hari itu. Di tiap pos ada saja senior yang iseng mengerjai kami tepatnya di pos terakhir yang tarik tambang dan permainan inilah yang ditunggu -- tunggu teman kelompok saya, kecuali saya. Mereka sudah antusias ingin memegang tali tambang yang ada disana. 

Namun sayangnya, hal itu tak terwujud. Senior di pos itu bilang bahwa talinya sudah tidak terlalu baik, jadi mereka menyuruh kami dan tim lawan untuk tarik tambang tanpa tali. Kebayang bukan ? kami memakai imajinasi untuk melakukan itu. Sebelum melakukannya, kami berunding bersama tim lawan untuk memutuskan siapa yang akan menang dan mengalah. 

Dan kelompok kami memilih untuk mengalah saja. Tarik tambang ghoib pun dimulai. Kami tarik tambang, seolah -- olah ada tali yang kami pegang, seolah -- olah penuh usaha, seolah -- olah tali yang kami tarik benar -- benar sulit dimenangkan. Pokoknya semuanya itu dilakukan dengan seolah -- olah. Tibalah pengumuman pemenang lomba tarik tambang ghoib. Sebenarnya tak perlu lagi diumumkan soalnya akhir permainan itu sudah terencana sebelumnya dan akhirnya kedua kelompok pun mendapatkan hadiahnya masing -- masing, namun senior di pos itu menyuruh kami untuk menyantap hadiah itu didepan mereka dan mereka bilang, disantapnya harus seolah -- olah juga. Jadilah, kami makan dan minum dengan seolah -- olah pula. Pokoknya seru bin asyik.

Nah itulah kisah saya sewaktu RESEP. Sudah tahu kan apa RESEP itu ?

RESEP mengajarkan saya banyak hal. Kebersamaan, kesetia-kawanan, pentingnya mengenal teman angkatan, serunya dapet banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun