Mohon tunggu...
risya
risya Mohon Tunggu... -

Aku iri melihat rajawali terbang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politisi Jalanan

20 Mei 2013   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara sumbang dimana-mana menjajah
Di setiap sudut jalan bersesakan tanpa arah
Nurani tak lagi kuasa bicara
Karena tak punya cukup ruang untuk menyejarah
Hanya sekedar omongan sampah menjadi tuah
Menjelma heroisitas pembangkit amarah

Tiada jera Tanpa lega
Saat semua mendera
berbuah serapah

meskiberdarah-darah
retorika kata kian berkuasa
Membakar api emosi untuk memamah
Para penjajah kata tanpa makna

Dasar ini dunia antah berantah
Takkenal keluh kesah para punggawa
Kebijaksanaan disisihkan ke dalam ruang kenestapaan
Angkuh
Berbalik rupa dalam dimensi logika
Namun hampa tak berdaya

Kini suara sumbang berputar bagai siklus tua
Takberujung menerpa tanpa digdaya
Karena apa, siapa tak lagi tertera
Sekedar ajang tempat berebut kuasa
Macam suara sumbang untuk mereka
para kawanku pengaku politisi jalanan
HaHaHa,,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun