Mendambakan keluarga harapan adalah menjadi tujuan utama berumah tangga. Setiap keluarga mengharapkan keluarga yang bahagia. Bahagia itu indah, terasa nyaman dan damai bila tidak terjadi kecekcokan di rumah tangga. Keluarga harapan merupakan dambaan bagi setiap keluarga yang baru menempuh hidup baru melalui jenjang pernikahan. Betapa bahagianya ketika selesai melangsungkan akad nikah dan didoakan oleh segenap para tamu yang hadir pada saat dilangsungkan akad nikah.
Yang menjadi lebih penting lagi, bagai mana menjalankan hari-hari setelah menikah. Komitmen bersama untuk menjalankan keluarga harapan yang tidak pernah saling menghianati dipatri dalam janji suci ketika menikah. Setiap keluarga pasti mendapakan keluarga sejahtera sesuai harapan, namun demikian perjalanan dalam kehidupan berumah tangga tidak selalu mulus, pasti ada permasalahan yang harus di hadapi. Permasalahan itu harus di pecahkan bersama dengan suami istri, agar permasalahan itu dapat diselesaikan, bukankah tidak ada persoalan yang tidak dapat dieselasaikan, dalam kesulitan pasti ada kemudahan, itu janji Alloh SWT dalam Al Qur'an.
Jika komitmen janji suci ketika menikah di lalui bersama, yakin bahwa setiap persoalan dapat dcarikan solusinya. Seringnya berkomunikasi dengan keluarga merupakan salah satu solusi yang dapat meberikan rasa percaya dantara suami istri. Keluarga harapan yang didambakan lambat laun akan kelihatan, bukankah janji Allah, akan mencukupkan rezeki bagi setiap manusia yang mau menikah, membangun rumah tangga, asal jangan tinggalkan ibadah kepadaNya.
Program keluarga harapan yang digulirkan oleh pemerintahan Jokowi memang sangat membantu, dalam rangka mengangkat derajat keluarga yang menbutuhkan bantuan. Namun demikian hal ini harus diperhatikan penyalurannya dan kriteria yang mendapakan bantuan keluarga harapan tersebut, jangan sampai salah sasaran. Anggaran untuk memberikan bantuan bagi keluarga harapan tidak sedikit, pasti besar, oleh karenanya harus tepat sasaran. Jangan sampai ketika ada bantuan langsung tunai (BLT), ada keluarga yang tidak tepat menerimanya, masa keluarga yang menrima bantuan langsung tunai tetapi keluarganya rumah nya bagus dan memiliki motor, serta tidak layak menerimanya.
Program-program yang pro rakyat harus di dukung, agar terjadi peningkatan kehidupan masyarakat, yang sudah meningkat kehidupannya tentu harus di alihkan kepada yang betul-betul membutuhkan. Jika terus menerus menerima bantuan dan tidak ada peningkatan bagi kehidupannya, saya khawatir bangsa kita menjadi bangsa yang selalu mengharapkan bantuan pemerintah. Sehingga tidak ada daya juang untuk memperbaiki keghidupan keluarganya. Keluarga harapan yang di canangkan pemerintah pada dasarnya untuk membantu keluarga yang belum sejahtera, jika sudah sejahtra, tentu harus ditingkaktan menjadi keluaraga yang lebih baik lagi, begitu seterusnya. Bantuan bergulir itu harus terus dilanjutkan sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang, karena kemiskinan itu akan menjadi beban pemerintah.(IDT)