Akhirnya lulus juga
Pada perbaikan mata kulian Aljabar Linier saya bertiga belajar bersama di rumah saya di Perumnas Sarijadi, mereka berdua menginap di rumah. Sebenarnya tidak ada yang sulit mempelajari mata kuliah Aljabar Linier, hanya karena banyak sekali aksioma, fostulat dan teori yang jelimet maka salah sedikit saja bisa berakibat patal dari langkah-langkah jawaban yang kita jawab. Sahabat ku yang berdua juga bukan karena bodoh-bodoh amat mengikuti perkuliahan tetapi dosen ini orangnya tertib, mungkin ketika tentamen pertama ketiga orang ini banyak bergerak, sehingga di curigai bekerjasama.
Hari  berikutnya kami bertiga di panggil oleh dosen Drs. Tatang Mulyana untuk mengikuti ujian khusus. Khusus karena hanya mata kuliah ini yang belum lulus dan harus mengikuti ujuian khusus. Kami di panggil bertiga untuk menlaksanakan ujian, saya duduk di pisahkan dari dua sahabat saya, untuk mengerjakan soal ujian, ternyata ujian yang diberikan soalnya tidak begitu beda dengan yang di ujikan pada saat ujian pertama. Saya yakin bisa mengerjakan soal tersebut, dan ternyata 120 menit mengerjakan soal menurut saya ketika itu tidak ada yang salah tetapi yang mengoreksi kan dosen pengampu, dan ternyata memang benar hasil pengumuman dari dosen, saya mendapat nilai C dan kedua teman saya nilainya D, yang penting lulus.
Akhirnya saya dan kedua teman saya lulus dan dapat mengikuti yudisium bersama teman-teman yang lain. Alhamdulillah, saya dapat wisuda bersama di bulan oktober tahun 1987, dengan IPK tidak begitu bagus hanya 2,53 nilai ini pada saat itu masih termasuk bagus karena untuk menjadi dosen di IKIP Bandung syaratnya IPK nya 2,75 dari Program S1 (Sarjana). Karena saya hanya Diploma 3, tidak perlu tinggi-tinggi yang penting lulus.
Dan akhirnya pada bulan Januari 1989, saya dan teman-teman yang lain mendapat undangan untuk mengambil SK CPNS di gedung Olahraga Saparua Bandung. Disinlah saya memulai kehidupan baru sebagai CPNS yang di tempatkan di wilayah Jawa Barat yang memiliki sekolah baru. Ketika itu Kecamatan Teluknaga, Tangerang Banten, masih wilayah Jawa Barat.