Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kawasan Batang Agam, Mau Jogging Tergoda Kuliner

28 Agustus 2025   08:56 Diperbarui: 28 Agustus 2025   09:14 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu senam pagi di Batang Agam|dok. pasbana.com

Ario datang untuk berolahraga dan diakhiri dengan sarapan Katupek Pitalah (ketupat sayur khas Pitalah, sebuah desa di dekat kota Padangpanjang).

Tidak cukup itu saja, Ario sengaja membeli nasi uduk untuk nanti dimakan di rumah sebagai menu makan siangnya sekeluarga.

Menurut Ario, penataan parkir di sana lumayan tertib yang dijaga oleh petugas yang menggunakan seragam parkir. Tak ada pungutan apapun untuk masuk area Batang Agam, selain ongkos parkir yang normal.

Sari, seorang ibu pedagang sarapan pagi di kawasan Batang Agam, mengaku banyak terbantu dengan tumbuhnya perekonomian baru di kawasan itu. Tentu juga banyak pedagang lain yang terbantu.

Kawasan Batang Agam Payakumbuh/dok tangkapan layar YouTube-Yulman Yudhistira
Kawasan Batang Agam Payakumbuh/dok tangkapan layar YouTube-Yulman Yudhistira

Kawasan Batang Agam yang dulunya semak belukar, berhasil disulap Wali Kota Pa­yakumbuh Riza Falepi dan dilanjutkan oleh penerusnya menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru. 

Kini, masalahnya adalah bagaimana memeliharanya agar tetap ramai dikunjungi masyarakat setempat dan juga dari kota lain, sekaligus juga harus terjaga kebersihannya.

Ada pemandangan kurang sedap bagi mereka yang berolahraga di Minggu pagi, yakni banyak sampah dari anak muda yang bermalam minggu yang belum dibersihkan petugas.

Di beberapa titik sudah ada tong sampah, tapi sebagian pengunjung malas memanfaatkannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun