Ario datang untuk berolahraga dan diakhiri dengan sarapan Katupek Pitalah (ketupat sayur khas Pitalah, sebuah desa di dekat kota Padangpanjang).
Tidak cukup itu saja, Ario sengaja membeli nasi uduk untuk nanti dimakan di rumah sebagai menu makan siangnya sekeluarga.
Menurut Ario, penataan parkir di sana lumayan tertib yang dijaga oleh petugas yang menggunakan seragam parkir. Tak ada pungutan apapun untuk masuk area Batang Agam, selain ongkos parkir yang normal.
Sari, seorang ibu pedagang sarapan pagi di kawasan Batang Agam, mengaku banyak terbantu dengan tumbuhnya perekonomian baru di kawasan itu. Tentu juga banyak pedagang lain yang terbantu.
Kawasan Batang Agam yang dulunya semak belukar, berhasil disulap Wali Kota PaÂyakumbuh Riza Falepi dan dilanjutkan oleh penerusnya menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.Â
Kini, masalahnya adalah bagaimana memeliharanya agar tetap ramai dikunjungi masyarakat setempat dan juga dari kota lain, sekaligus juga harus terjaga kebersihannya.
Ada pemandangan kurang sedap bagi mereka yang berolahraga di Minggu pagi, yakni banyak sampah dari anak muda yang bermalam minggu yang belum dibersihkan petugas.
Di beberapa titik sudah ada tong sampah, tapi sebagian pengunjung malas memanfaatkannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI