Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memang Boleh BUMN Tidak Untung? Awas, Moral Hazard

22 Januari 2024   10:34 Diperbarui: 22 Januari 2024   10:34 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Kementerian BUMN, dimuat cnbcindonesia.com

Mengawali tulisan saya kali ini, saya perlu menyampaikan kepada semua pembaca, bahwa tulisan ini bersikap netral terhadap tiga pasang capres-cawapres yang ada sekarang.

Seperti diketahui, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud, akan ditentukan nasibnya pada Pilpres 14 Februari 2024 mendatang.

Tak ada niat saya, secara implisit sekalipun, untuk mempengaruhi pembaca agar memilih capres-cawapres tertentu.

Kenapa saya merasa perlu memberi catatan di atas? Karena tulisan ini muncul setelah membaca beberapa berita di media daring, yang berawal dari pernyataan salah satu capres. 

Bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang jumlahnya relatif banyak itu merupakan perusahaan, tentu sudah sama-sama kita ketahui.

Namanya juga perusahaan, maka sangat jelas eksistensinya adalah untuk mencari keuntungan dari produk atau jasa yang dihasilkan atau dijualnya.

Jadi, prinsip-prinsip perusahaan pada perusahaan apapun, secara umum semuanya sama saja, baik milik swasta maupun milik negara.

Nah, terhadap tujuan BUMN yang fokus mencari untung tersebut, oleh Anies Baswedan dalam kapasitasnya sebagai capres, disebut akan menyebabkan crowding out (Detik.com, 12/1/2024).

Maksud crowding out di atas adalah suatu kondisi di mana kebijakan pemerintah yang bersifat ekspansif malah menurunkan investasi sektor swasta.

Akibatnya, kondisi tersebut juga bisa memasukkan pemerintah dalam konflik kepentingan antara BUMN dengan swasta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun