Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Fast Moving Consumer Goods, Kuncinya Riset dan Inovasi

18 Mei 2023   05:21 Diperbarui: 18 Mei 2023   05:25 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fast moving consumer goods|dok. CNN Indonesia/Hesti Rika

Ambil contoh, deterjen Rinso. Merek ini telah bertahan dan menguasai pasar sejak puluhan tahun lalu.

Tapi, Rinso era dulu jelas berbeda dengan era sekarang, karena selalu disempurnakan sesuai hasil riset dan pengembangan produk.

Selain inovasi, promosi yang gencar juga menjadikan produk-produk Unilever menjadi top of mind, artinya langsung nancap di benak banyak orang.

Hal itu ditambah dengan ketersediaan barang yang melimpah, gampang ditemui di mana-mana, dari supermarket hingga toko kelontong dan pasar tradisional.

Harganya pun relatif terjangkau, dalam arti mampu dibeli oleh orang kebanyakan, baik di kota besar maupun di kota kecil.

Dalam teori yang  sudah ditulis dalam buku teks ilmu pemasaran sejak era jadul, dikenal teori  4 P sebagai bauran pemasaran yang menjadi kunci sukses sebuah produk.

Teori 4 P itu menyangkut product, place, price, dan promotion. Artinya, produknya berkualitas baik, pendistribusian barangnya lancar, harganya bersaing, dan promosinya efektif.

Sebetulnya, para pesaing Unilever pun juga menerapkan teori 4 P. Namun, kekuatan riset dan inovasi dari masing-masing perusahaan lah yang berbeda-beda.

Kembali ke berbagai contoh produk Unilever yang sudah sangat terkenal, selain Rinso, juga ada sabun Lux, shampo Clear, deodoran Rexona, pencuci piring Sunlight, dan sebagainya.

Terkadang, yang bersaing justru sesama produk Unilever, sehingga apapun yang dipilih konsumen, tetap larinya ke perusahaan raksasa itu.

Misalnya, untuk sabun mandi, Lux seperti bersaing dengan Lifebuoy. Tapi, sebetulnya masing-masing punya penekanan berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun