Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sejauh Mana Ma'ruf Amin Dilibatkan Jokowi dalam Menyusun Kabinet?

14 Oktober 2019   16:17 Diperbarui: 30 Oktober 2019   12:31 3636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasak kusuk lobi-lobi politik dalam rangka penyusunan kabinet mendatang sudah mendekati tahap akhir, karena tinggal dalam hitungan hari, setelah Joko Widodo dan Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 pada tanggal 20 Oktober 2019, tentu langsung berlanjut dengan dilantiknya anggota kabinet yang baru.

Berita pertemuan Jokowi dengan SBY, kemudian juga Jokowi dengan Prabowo serta Jokowi dengan Zulkifli Hasan, dan berlanjut lagi antara Prabowo dengan Surya Paloh, diyakini merupakan bagian dari lobi-lobi penyusunan kabinet tersebut beberapa waktu lalu.

Seperti yang diberitakan sejumlah media massa, sebetulnya Jokowi telah menyatakan bahwa penyusunan kabinet sudah selesai. Namun tidak menutup kemungkinan sampai detik terakhir masih terjadi perubahan. Ya, tentu antara lain berkat lobi-lobi tingkat tinggi tersebut.

Gerak lincah Prabowo tampaknya mengubah komposisi yang semula telah disusun. Partai-partai pengusung Jokowi-Ma'ruf dibuat ketar-ketir, karena kemungkinan jatah kursi yang sudah di tangan, bisa lepas ke Partai Gerindra. Bahkan juga mungkin lepas ke Partai Demokrat dan PAN.

Padahal Gerindra, Demokrat, dan PAN adalah kubu lawan pada pemilu serentak yang lalu. Tapi begitulah memang dunia politik, sangat cair dan fleksibel. Gerindra beruntung karena Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, yang diduga merupakan figur sentral di balik layar, punya kedekatan personal dengan Prabowo.

Tapi ada satu figur penting yang segera menjadi orang nomor dua di republik ini sampai selama lima tahun mendatang, Ma'ruf Amin, tidak banyak diberitakan media massa apa peranannya dalam penyusunan kebinet.

Berkaca pada wapres yang digantikannya, saat Jusuf Kalla (JK) mulai mendampingi Jokowi di tahun 2014 lalu, konon beberapa menteri adalah nama yang disodorkan JK. Anies Baswedan, Sudirman Said, dan Sofyan Jalil, konon adalah "orangnya" JK. Dua nama pertama terpental saat reshuffle, sedangkan Sofyan Jalil bertahan sampai sekarang.

Menjadi pertanyaan adakah menteri mendatang yang berasal dari rekomendasi Ma'ruf Amin? Gaya kepemimpinan Ma'ruf yang seorang ulama besar, beliau masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, pasti berbeda dengan JK yang berlatar belakang pengusaha.

Namun Ma'ruf bukan tanpa pengalaman dalam berpolitik. Bisa jadi beliau diam-diam akan berusaha meyakinkan Jokowi agar beberapa politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai tempat Ma'ruf bernaung, akan masuk kabinet mendatang.

Sampai sekarang publik masih menebak-nebak, akankah nantinya Ma'ruf bisa berperan banyak dalam pemerintahan, bukan sekadar sibuk meresmikan proyek pembangunan atau membuka rapat kerja serta hal lain yang bersifat seremonial.

Paling tidak, tentu masyarakat berharap agar Ma'ruf Amin meskipun berbeda dalam gaya kepemimpinan, kontribusinya bisa menyamai JK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun