Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyulap Bekas Pabrik Gula Jadi Rest Area Terbesar di Jalan Tol Trans Jawa

26 Oktober 2019   00:07 Diperbarui: 26 Oktober 2019   16:25 7054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rest area km 260 (dok PP Sinergi Banjaratma, dimuat kompas.com)

Sekarang museum yang dinamakan De Tjolomadoe itu menjadi objek wisata unggulan di Solo. Silahkan baca tulisan saya tentang De Tjolomadoe di sini.

Telor asin Brebes (dok pribadi)
Telor asin Brebes (dok pribadi)
Nah, pada waktu saya bersama beberapa teman kantor berwisata ke Solo, saat kembali ke Jakarta, Minggu (13/10/2019), kami sengaja singgah di rest area yang berada di wilayah Brebes, Jawa Tengah, itu.

Begitu memasuki tempat peristirahatan ini, di samping kagum dengan luas areanya, saya juga terperangah melihat betapa berbedanya rest area yang satu ini dengan semua rest area yang ada di jalan tol di negara kita.

Masjid cantik (dok pribadi)
Masjid cantik (dok pribadi)
Tak ada deretan mini market dan restoran sebagaimana layaknya di rest area. Yang sama dengan di tempat lain adalah keberadaan tempat pengisian bahan bakar berlogo Pertamina.

Ternyata toko-toko dan restoran tersebut bukannya tidak ada, malah banyak banget, tapi semuanya ditampung di sebuah tempat sangat besar mirip hanggar pesawat terbang.

Dok pribadi
Dok pribadi
Gedung besar itulah yang dulunya berupa pabrik gula. Beberapa bagian dinding gedung dibiarkan terkelupas, mungkin agar pengunjung bisa melihat keaslian gedungnya yang memang sudah dimakan zaman.

Ada pula dinding yang dibangun baru, tapi tampaknya disengaja hanya berupa susunan batu bata merah saja tanpa dilapisi, sehingga seperti bangunan yang belum jadi. 

Di bagian dalam pun, tungku pembakaran, mesin giling, dan beberapa peninggalan pabrik lainnya, dibiarkan seperti itu. Jadi gedung ini juga berfungsi seperti museum.

Banyak sekali pengunjung yang sibuk berfoto. Ada dua kelompok pengunjung, yakni para pelintas di jalan tol yang sekadar singgah sebentar dan yang sengaja datang berwisata.

Dok pribadi
Dok pribadi
Yang sengaja berwisata ini terlihat dari pakaiannya yang tampaknya sudah siap untuk bergaya. Mereka berlama-lama di sana, berbeda dengan para penumpang kendaraan umum yang bertampang kelelahan dan terburu-buru melongok apa yang ada dalam gedung kuno itu.

Tadi disebutkan ada banyak pedagang yang berjualan makanan, oleh-oleh, barang kerajinan, dan semacam mini market. Tapi jangan mencari jaringan restoran terkenal yang biasa beroperasi di rest area lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun