Mohon tunggu...
Irwan Ade Putra
Irwan Ade Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang yang sedang belajar mengajar

Berbuatlah.... Biarkan waktu yang menjawab https://irwanadesaputra.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Diary

Romi, TV dan HP

23 Oktober 2021   18:16 Diperbarui: 23 Oktober 2021   18:44 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali ke foto diatas, saya tertarik membuat coretan ini setelah sekian lama tidak pernah menulis selain tentang tugas kuliah tentunya. Saya menulis bukan karena aktivitas saya yang terkait penyiaran dan melihat orang menonton bukan dengan televisi tapi melainkan dengan handphone, walaupun nanti juga sedikit ada kaitannya.

Romi bukan kali ini mengirim foto tentang kampungnya, tahun 2020 sempat juga mengirim foto dia berada didepan rumah yang jalanannya sudah pengerasan dan dengan bangga dia bahwa berkata kalau didepan rumahnya sudah bisa dilewati mobil.

Begitupun diawal tahun 2021 ditengah pandemi covid 19, dia melaporkan kalau tiang listrik sudah melintang didepan rumahnya, penanda bahwa baru saja aliran listrik masuk kedesanya. Dimana kita ditahun 2021 akan marah dan murka ketika listrik padam lebih dari sejam.

Saat mengirim foto ini, dia menceritakan bahwa sekarang sudah dapat signal internet tapi masih sangat lemah, bukan 4G katanya. Handphone yang dipakai untuk menonton lebih canggih dari punya dia, sebab hp itu model terbaru yang ternyata pemiliknya adalah anak rantau dari kota yang kebetulan balik lalu memutarkan beberapa film yang sudah lebih dlu direkam oleh siempunya HP. Mereka harus terhenti menonton jika hp tersebut bunyi entah hanya karena notifikasi pesan dan dering telepon. 

Rasa bangga pemilik Hp tentu mungkin sama seperti yang pernah dirasakan oleh Romi, anak yang baru balik dari kota dengan membawa pulang barang berteknologi tinggi. Apakah Romi sempat minder dan tersaingi, saya belum bertanya...

Nonton TV bareng, tentu hal yang langkah disama sekarang, bersama keluarga mungkin iya, tapi bersama tetangga sekampung nonton TV hal dirasakan diera tahun 90an. Saya termasuk yang sempat merasakan nonton bareng aneka ria safari di TVRI pada masa kanak-kanak. 

Dan ternyata hal itu masih terjadi dibeberapa tempat diwilayah Indonesia termasuk dikampung Romi. 

SEKARANG dikampungnya ada 1 keluarga yang punya 1 buah televisi dengan menggunakan antena parabola, setiap malam orang akan berbondong-bondong datang untuk menonton sinetron di RCTI ataupun SCTV katanya, sesekali diputar juga berita. 

Suasana dirumah yang punya Televisi selalu ramai setiap malam hanya untuk menikmati hiburan satu-satunya dikampung Ceos ini, ruang nonton bisa menampung sekitar 20 orang bahkan lebih, tentu kadang duduknya berdesak-desakan sambil menikmati daun sirih dan kopi seperti foto diatas. Menurut Romi  Pemilik rumah orang terpandang dikampunya, sebab dia adalah Kepala Sekolah SD di desanya. 

Durasi menonton dan acara yang ditonton tentu otoritas penuh tuan rumah, jika tuan rumah sudah mengantuk jam 21.00 TV akan dimatikan dan para menonton tentu tanpa protes akan bubar dan pulang kerumah masing-masing berharap besok bisa lagi menghibur diri dengan menonton setelah lelah seharian bekerja. 

Bisa dibayangkan bagaimana suasana keakraban masyarakat disana dengan segala keterbatasannya, kehidupan sosial masih terasa kental yang menjadi hal susah didapatkan ditempat lain dengan serbuan serta perangkap teknologi dengan konsekuensi yang jauh terasa dekat namun yang dekat menjadi terasa jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun