Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suara Cinta dan Suara Rakyat: Antara Hari Valentine dan Pemilu 14 Februari 2024

29 Januari 2024   16:02 Diperbarui: 29 Januari 2024   16:05 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Cinta dan Suara Rakyat: Antara Hari Valentine dan Pemilu 14 Februari 2024 (Foto: Radio Idola Semarang)

Dua peristiwa besar bersiap untuk menyapa kita pada tanggal yang sama tahun ini. Hari Valentine, simbol cinta dan kasih sayang, serta Pemilihan Umum (Pemilu), panggung di mana suara rakyat diwujudkan dalam bentuk pilihan politik.

Terdengar seperti kombinasi yang tidak mungkin, namun, ada keindahan dan kompleksitas ketika kita melihat kedua peristiwa tersebut dari sudut pandang yang berbeda.

14 Februari 2024 akan menjadi perayaan unik. Di satu sisi, kita akan menyaksikan momen-momen penuh cinta, di mana pasangan merayakan hubungan mereka dengan cara yang berbeda. Mungkin dengan cokelat, bunga, atau hanya dengan kebersamaan.

Di sisi lain, kita juga akan menjadi saksi dari kegiatan demokrasi yang hidup, di mana rakyat berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka, mengartikan aspirasi mereka, dan mengubah nasib bangsa ini.

Mari kita telusuri betapa eratnya keterkaitan antara dua perayaan ini.

Pemilihan Umum: Panggung Suara Rakyat

Pemilihan Umum tidak hanya tentang memilih wakil-wakil kita di pemerintahan, tetapi juga tentang mengekspresikan aspirasi, keinginan, dan kekhawatiran kita sebagai warga negara.

Setiap suara adalah bagian penting dari kanvas demokrasi yang kita bangun. Begitu pula dengan setiap langkah cinta adalah bagian penting dari hubungan yang kita kembangkan.

Kita mempertimbangkan dengan seksama siapa yang akan kita percayakan untuk memimpin negara kita, kita menimbang berbagai kebijakan, dan kita berharap untuk masa depan yang lebih baik.

Sama seperti dalam cinta, di mana kita memilih pasangan kita berdasarkan pada berbagai pertimbangan, menggabungkan nilai, visi, dan tujuan hidup kita.

Namun, demokrasi bukanlah tentang perselisihan atau pembagian. Ini tentang kemampuan kita untuk mendengarkan, memahami, dan bekerja sama. Dan di situlah kita menemukan pertautan dengan esensi Hari Valentine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun