Mohon tunggu...
Irfan Noer Handoko
Irfan Noer Handoko Mohon Tunggu... Lainnya - Surveyor

Kebetulan suka nulis, itung-itung nyari kesibukan doang, gabut gue soalnya. Hoby: Nonton, Sepedaan, Nulis, Nyanyi, Dengering Podcast, dan Lari Sore.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peneliti UCLA Menemukan Fakta Ternyata Ada Kaitan Antara Pola Makan, Genetika, dan Obesitas

5 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 5 Maret 2024   12:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/man-eating-sandwich-while-doing-an-experiment-6208936/ 

Respon lemak tubuh terhadap diet tinggi lemak dan tinggi gula

Para researcher di UCLA membuat suatu penelitian, Mereka bilang, gak cuma makanan yang bikin celana jadi makin sempit, tapi Gen juga ikut andil. Dalam studi terbaru mereka, para ilmuwan menemukan bahwa reaksi lemak tubuh terhadap makanan cepat saji kebanyakan malah ditentuin sama Gen kita. Dan lagi, mereka udah nge-identifikasi beberapa Gen yang bisa jadi punya peran penting dalam mengontrol reaksi tubuh kita terhadap makanan-makanan seperti itu. Jadi, jelas banget bahwa gak cuma makanan yang kita makan yang bikin kita Obesitas, tapi juga Gen kita lah yang berpengaruh dalam bentuk tubuh kita.

Ada penelitian baru juga nih, Penelitian ini adalah yang pertama merinci respons metabolik terhadap pola makan tinggi lemak dan tinggi gula! Mereka bener-bener ngecek respon tubuh kita terhadap makanan-makanan berlemak dan ber-gula tinggi. Dan kemudian, mereka gak cuma nge-test di tikus biasa, tapi di tikus-tikus yang banyak dan beragam jenisnya, yang disinyalir bisa mewakili manusia gitu.

Hasilnya, ternyata jumlah makanan yang dimakan ternyata cuma punya pengaruh kecil banget buat nentuin seberapa gemuknya badan kita.

Berita bagusnya, penelitian mereka ini udah dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism, online tanggal 8 Januari, dan di versi cetaknya tanggal 9 Januari.

Si dokter Brian Parks, yang jadi penulis utamanya, bilang, "Saya menemukan bahwa respon tubuh kita terhadap makanan berlemak dan ber-gula itu ada hubungan kuat sama genetik, dan kita juga udah nemuin beberapa faktor genetik yang bisa jadi pengatur respons ini" Dia juga nambahin kalo obesitas punya karakteristik genetik yang mirip seperti antara tikus dan manusia, jadi tikus emang model yang pas buat ngebahas obesitas. Secara tidak langsung, penelitian mereka ini bener-bener penting buat ngerti tentang obesitas dan bagaimana cara kita bisa menambah berat badan atau menurunkannya.

Bahayanya kelebihan berat badan

Jadi gini, naiknya jumlah orang yang obesitas selama beberapa dekade terakhir ini bener-bener bikin khawatir. Apalagi, obesitas ini bisa bikin kita kena penyakit kayak diabetes tipe 2, penyakit jantung, sampe penyakit kanker, loh!

Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/researchers-wearing-hair-nets-and-coveralls-in-an-office-8539424/ 
Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/researchers-wearing-hair-nets-and-coveralls-in-an-office-8539424/ 

Penemuan Baru

Padahal, sebelumnya kita pikir kalo makanan yang penuh lemak dan gula tinggi plus gaya hidup yang kurang gerak itu jadi faktor utama yang bikin orang obesitas. Tapi ternyata, penelitian baru dari UCLA malah nunjukin kalo respon tubuh kita terhadap makanan itu ternyata lebih ditentuin oleh genetik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun